Sabtu 03 Mar 2018 13:47 WIB

Kisah Pria Selamatkan Kucing-Kucing Terlantar di Suriah

Alaa membangun tempat penampungan bagi kucing-kucing yang terlantar akibat perang

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Pengemong kucing. Ilustrasi
Foto: People
Pengemong kucing. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Perang saudara di Suriah yang berkecamuk sejak 2011 lalu telah membuat banyak orang yang kehilangan segalanya. Mulai dari rumah, anggota keluarga mereka, hingga harta benda lainnya.

 

Namun, tak hanya manusia, mahluk hidup lainnya di negara Timur Tengah itu juga merasakan penderitaan selama tujuh tahun terakhir. Salah satunya adalah kucing-kucing, baik yang bertuan maupun selama ini berada di jalanan seluruhnya kini terlantar.

 

Siapa sangka, di tengah situasi yang tak aman dan konflik berkecamuk yang membuat banyak orang harus memikirkan keselamatan dirinya sendiri, masih ada yang peduli dengan nasib hewan-hewan menggemaskan tersebut. Dia adalah Mohammad Alaa Aljaleel, seorang pria yang tinggal di Aleppo, salah satu kota terbesar di Suriah, yang menjadi sangat mencekam sejak perang terjadi.

 

Alaa, begitu pria ini akrab disapa bahkan membangun tempat penampungan bagi kucing-kucing yang terlantar akibat perang Suriah. Hewan-hewan berbulu ini bisa ditemui di tempat yang dinamakan sebagai Ernestos House of Cats di Aleppo.

 

Kucing-kucing yang terlantar, baik dalam kondisi fisik stabil, maupun mengalami cacat karena luka terlihat dirawat dengan baik di sana. Alaa, bersama dengan beberapa temannya membuat Ernestos House of Cats terlihat seperti taman bermain yang nyaman bagi kucing.

 

Selain taman bermain, Ernestos House of Cats juga terlihat seperti tempat penitipan kucing yang menggemaskan. Sekaligus, bagi hewan berkaki empat ini yang membutuhkan perawatan medis, beberapa alat penunjang seperti kursi roda kecil yang dibuat khusus sesuai untuk anak kucing tersedia di sana.

 

Sebelum perang saudara terjadi di Suriah, Alaa adalah seorang teknisi listrik yang juga merangkap bekerja sebagai relawan di badan amal lokal negara itu. Seiring berjalannya waktu konflik berkecamuk, Alaa bersama temannya, Alessandra Abidin mulai berpikir untuk menyelamatkan kucing-kucing liar yang terlantar.

 

Ia mengakui, bahwa kucing merupakan hewan kesayangannya. Karena itu, Alaa berusaha untuk menyelamakan hewan tersebut, bahkan saat adanya keterbatasan persediaan makanan di banyak wilayah di Suriah karena operasi pengepungan dan pertempuran dari pihak-pihak yang bertikai, yaitu pasukan keamanan pemerintah dan pemberontak.

 

Bagi warga di Aleppo, kini Ernestos House of Cats menjadi layaknya seperti kafe kucing yang terkenal di banyak negara di dunia. Banyak dari mereka yang ingin bermain bersama hewan-hewan yang lucu itu sebagai salah satu cara yang disebut sebagai terapi dengan hewan peliharaan yang populer untuk mengatasi stres, bahkan hingga depresi. Selain itu, terapi ini dikenal sebagai cara untuk menghargai keberadaan binatang sebagai mahluk hidup yang sama dengan manusia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement