Kamis 24 Mar 2011 21:21 WIB

Ini Dia Korban WikiLeaks yang Pertama, Dubes AS untuk Meksiko Mengundurkan Diri

Dubes AS untuk Meksiko Carlos Pascual mengundurkan diri akibat skandal WikiLeaks
Foto: AP
Dubes AS untuk Meksiko Carlos Pascual mengundurkan diri akibat skandal WikiLeaks

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -— Kasus bocoran kawat WikiLeaks yang diambil dari Kedubes Amerika Serikat di seantero dunia akhirnya memakan korban. Dubes AS di Meksiko, Carlos Pascual, menjadi dubes AS pertama yang mengundurkan diri gara-gara ketegangan politik yang meningkat antara AS-Meksiko terkait bocoran WikiLeaks.

Dalam kawat yang dibocorkan WikiLeaks, Pascual membeberkan ada tarik menarik dan konflik internal di dalam tubuh aparat keamanan Meksiko. Hal ini bertentangan dengan pandangan publik AS yang menilai aparat Meksiko cukup sukses menggulung gembong narkoba.

Kontan gara-gara dokumen yang memuat pandangan Pascual ini, Presiden Meksiko marah besar. Felipe Calderon akhirnya mengatakan dia tidak lagi bisa mempercayai Pascual. Bahkan anggota parlemen Meksiko pun menyatakan mereka ogah bertemu dengan Pascual.

Sebelum Meksiko, sejumlah dubes AS pun terseret kasus serupa. Namun mereka belum ada yang mengundurkan diri atau dipecat. Misal Dubes AS di Libya, Gene Cretz, yang dipanggil ke Washington sejak Januari lalu. Gara-gara Cretz mengumbar informasi soal sisi eksentrik Qadafi. Dikabarkan, dalam waktu dekat Cretz bakal diganti.

Di Kenya, WikiLeaks juga membuat Dubes Michael Ranneberger kikuk menghadapi pemerintah loka. Gara-gara dia mengatakan negara tersebut itu sebagai rawa-rawa tempat tumbuhnya korupsi. Parlemen Kenya marah besar terhadap bocoran ini dan menuntut Washington memanggil Rannerberger.

Di Indonesia, baru-baru ini, Dubes Scot Marciel juga dibuat repot gara-gara bocoran WikiLeaks yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyalahgunakan kekuasaan, Ani Yudhoyono mengambil keuntungan dari posisi politik, SBY meminta Badan Intelejen Negara memata-matai sekutu dan lawan politiknya serta sejumlah hal lain. Pemerintah protes terhadap Kedubes AS hingga Marciel harus jumpa pers di Istana, meluruskan isu WikiLeaks tersebut. Marciel tidak pernah membantah pernyataan WikiLeaks, hanya dia mengatakan isi WikiLeaks berdasarkan dokumen Kedubes AS itu masih perlu verifikasi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement