Senin 25 Apr 2011 15:50 WIB

Bocoran Dokumen: Ungkap Info Terkini Tahanan di Guantanamo

Tahanan di Guantanamo (Ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Tahanan di Guantanamo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Dokumen rahasia mengenai tahanan di Penjara Guantanamo Bay mengungkap informasi baru tentang beberapa orang yang diyakini AS adalah teroris. Kabar mengenai arsip-arsip tersebut dipublikasikan di sejumlah harian Amerika dan Eropa. Pemerintah AS mengkritik publikasi itu sangat disayangkan.

Hasil pemeriksaan terhadap tahanan militer dipublikaskan Sabtu mlam oleh suratkabar AS dan Eropa setelah situs Wikileaks memperoleh dokumen tersebu. Catatan di dalamnya berisi detail dari lebih 700 tahanan interogasi dan bukti yang berhasil dikumpulkan AS terhadap tersangka teroris tersebut, demikian menurut media tersebut. Namun tidak jelas apakah media tersebut mempublikasikan berkas-berkas itu dengan seizin WikiLeaks.

Dokumen--berjudul Laporan Pemeriksaan Tahanan atau DABS--memaparkan nilai-nilai intelijen para tahanan sekaligus menyatakan apakah mereka akan menjadi ancaman bagi AS bila dibebaskan.  Sebagai info terkini, 604 tahanan kini telah dipindah dari Guantanamo sementara 172 lain tetap dikurung di dalam.

Pengungkapan itu sepertinya akan memberi tambahan amunisi baru terhadap aktivis hak manusia terhadap kasus penahanan yang hanya mendasarkan pada bukti cacat. Hanya saja, DABs menunjukkan beberapa tahanan ternyata lebih berbahaya ketimbang yang diketahui publik sehingga bisa memperumit upaya AS memindahkan tahanan keluar dari penjara kontroversial yang gagal ditutup Presiden Obama.

Sementara pejabat AS mengatakan, dokumen itu--bisa jadi mewakili atau bahkan tidak atas pandangan terhadap tahanan saat ini. Merek ajuga mengkritik keputusan institusi media yang mempublikasi informasi 'sensitif' tersebut.

"Sungguh sangat tidak beruntung bahwa beberapa lembaga penyiaran telah membuat keputusan mempublikasikan sejumlah dokumen yang diperoleh secara ilegal oleh Wikileak terkait fasilitas tahanan Guantanamo

U.S. officials said the documents "may or may not represent the current view of a given detainee" and criticized the decision by media organizations to publish the "sensitive information," WASHINGTON – Dokumen rahasia mengenai tahanan di Penjara Guantanamo Bay mengungkap informasi baru tentang beberapa orang yang diyakini AS adalah teroris. Kabar mengenai arsip-arsip tersebut dipublikasikan di sejumlah harian Amerika dan Eropa. Pemerintah AS mengkritik publikasi itu sangat disayangkan.

Hasil pemeriksaan terhadap tahanan militer dipublikaskan Sabtu mlam oleh suratkabar AS dan Eropa setelah situs Wikileaks memperoleh dokumen tersebu. Catatan di dalamnya berisi detail dari lebih 700 tahanan interogasi dan bukti yang berhasil dikumpulkan AS terhadap tersangka teroris tersebut, demikian menurut media tersebut. Namun tidak jelas apakah media tersebut mempublikasikan berkas-berkas itu dengan seizin WikiLeaks.

Dokumen--berjudul Laporan Pemeriksaan Tahanan atau DABS--memaparkan nilai-nilai intelijen para tahanan sekaligus menyatakan apakah mereka akan menjadi ancaman bagi AS bila dibebaskan.  Sebagai info terkini, 604 tahanan kini telah dipindah dari Guantanamo sementara 172 lain tetap dikurung di dalam.

Pengungkapan itu sepertinya akan memberi tambahan amunisi baru terhadap aktivis hak manusia terhadap kasus penahanan yang hanya mendasarkan padda bukti cacat. Hanya saja, DABs menunjukkan beberapa tahanan ternyata lebih berbahaya ketimbang yang diketahui publik sehingga bisa memperumit upaya AS memindahkan tahanan keluar dari penjara kontroversial yang gagal ditutup Presiden Obama.

Sementara pejabat AS mengatakan, dokumen itu--bisa jadi mewakili atau bahkan tidak atas pandangan terhadap tahanan saat ini. Dua pejabat itu, utusan khusus Presiden Obama urusan tahanan, Duta Besar Daniel Fried dan Kepala divisi pers Pentagon, Geogg Morre juga mengkritik keputusan institusi media yang mempublikasi informasi 'sensitif' tersebut.

"Sungguh sangat tidak beruntung bahwa beberapa lembaga penyiaran telah membuat keputusan mempublikasikan sejumlah dokumen yang diperoleh secara ilegal oleh Wikileak terkait fasilitas tahanan Guantanamo

File rahasia itu juga memiliki sejumlah foto langka sejumla tahanan. Salah satu foto menampakkan Abu Zubaydan yang dideskripsikan sebagai 'agen perjalanan' alQaidah, dengan janggut tebal. Zubaydah ditangkap di Pakistan pada 2002 dan dibawa ke beberapa lokasi penahanan gelap CIA di berbagai tempat hingga akhirnya ia dibawa ke Gitmo pada 2006 untuk kedua sekaligus terakhir kali.

Bekas-berkas itu tidak menyebutkan apa yang terjadi dengan Zubaydah dan tahanan lain ketika berada di bawah CIA. Washington Post melaporkan bahwa DABs memang memberi detail baru tentang Osama bin Laden setelah serangan WTC dan pertikaian internal yang meletup dalam tubuh organisasi itu. hanya saja pemeriksaan terhadap total 704 tahanan itu dipenuhi dengan kalimat ambigu. Analisa dari Time menunjukkan kata "kemungkinan" digunakan hingga 387 kali.

File rahasia itu juga memiliki sejumlah foto langka sejumla tahanan. Salah satu foto menampakkan Abu Zubaydan yang dideskripsikan sebagai 'agen perjalanan' alQaidah, dengan janggut tebal. Zubaydah ditangkap di Pakistan pada 2002 dan dibawa ke beberapa lokasi penahanan gelap CIA di berbagai tempat hingga akhirnya ia dibawa ke Gitmo pada 2006 untuk kedua sekaligus terakhir kali.

Bekas-berkas itu tidak menyebutkan apa yang terjadi dengan Zubaydah dan tahanan lain ketika berada di bawah CIA. Washington Post melaporkan bahwa DABs memang memberi detail baru tentang Osama bin Laden setelah serangan WTC dan pertikaian internal yang meletup dalam tubuh organisasi itu. hanya saja pemeriksaan terhadap total 704 tahanan itu dipenuhi dengan kalimat ambigu. Analisa dari Time menunjukkan kata "kemungkinan" digunakan hingga 387 kali.

sumber : AP Photo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement