Selasa 24 May 2011 08:24 WIB

Inggris Kirim Apache ke Libya, Kian Dekat ke Pertempuran Darat?

Helikopter Apache angkatan darat Inggris
Foto: UK Ministry of Defence/EPA
Helikopter Apache angkatan darat Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Inggris dan Prancis akan mendatangkan helikopter tempur di Libya dalam upaya memecah kebuntuan militer, terutama di kawasan kota pantai penting, Misrata. Kabar itu diungkap oleh sumber keamanan Inggris, Selasa (24/5).

Dalam ketegangan konflik yang kian meningkat, beberapa helikopter Apache--yang berbasis di kapal induk HMS Ocean--akan bergabung dengan helikopter-helikopter Prancis dalam operasi berisiko. Sikap itu dianggap mencerminkan frustasi mendalam di kalangan pimpinan pertahanan Inggris dan Prancis mengenai ketidakmampuan mereka untuk melindungi rakyat sipil Libya.

Apache, yang pernah digunakan dalam operasi melawan pemberontakan di Afghanistan, dapat bermanuver dna menyerang target kecil di area relatif padat. Dengan persenjataan lengkap, Apache dan helikopter Tiger milik Prancis juga dilengkapi piranti penglihatan malam dan sistem pemandu elektronik.

Pasukan yang loyal terhadap pemimpin Libya, Moammar Qaddafi, kini telah menanggalkan seragam tentara mereka dan menggunakan kendaraan sipil serta menyembunyikan kendaraan tempur mereka di bangunan-bangunan publik, termasuk rumah sakit dan sekolah.

Keputusan untuk menurunkan helikopter adalah pengakuan jelas bahwa pengeboman jarak jauh dari ketinggian 4.500 meter lebih tidak dapat melindungi rakyat yang terus diserang oleh roket dan peluru mortar. Keputusan itu membawa serangan NATO lebih dekat ke darat, di saat Inggris dan negara NATO lain bersikeras bahwa mereka tak memiliki niat mengirim tentara.

Namun, helikopter pun rentan terhadap tembakan RPG, granat berpeluncur roket dan bahkan tembakan rifle.

Petugas rumah sakit mengatakan dua orang terbunuh dan beberapa lainya terluka selama pertempuran Senin di Misrata. Setelah itu, ledakan berat di luar kota terdengar dan terus berlangsung selama satu jam.

Menurut juru bicara oposisi, pasukan yang loyal terhadap Qaddafi juga membombardir kota yang telah direbut pemberontak, Zintan. Pasukan Libya memerintahkan tentara untuk terus mendekati kota berbukit yang berbatasan dengan Tunisia tersebut, menjadikan perang di wilayah barat kian intensif.

.

sumber : Guardian/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement