Sabtu 04 Jun 2011 07:36 WIB

Menlu Rusia: Tak Ada Bukti Iran Produksi Bom Nuklir

Sergei Lavrov
Foto: newsreflux.com
Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID,Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam klaim AS soal program nuklir Iran, seraya menyatakan, "tidak ada bukti" bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Dalam wawancaranya dengan Bloomberg Jumat(3/6), Lavrov mengatakan, "Kami tidak punya bukti apapun bahwa Iran telah mengambil kebijakan untuk memproduksi bom."

Ditambahkannya, "Dan informasi apa pun yang dimiliki Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tidak mendukung kesimpulan bahwa Iran telah membuat bom." Pejabat Rusia itu menekankan bahwa "IAEA memiliki akses ke semua situs nuklir dan secara hukum Iran harus menunjukkan kepada para inspektur."

Lavrov juga berharap Republik Islam melaksanakan protokol tambahan dalam perjanjian perlindungan IAEA yang biasanya dilakukan secara sukarela.

Lebih lanjut Lavrov menjelaskan, "Terpisah dari haknya berdasarkan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Iran memiliki kewajiban sangat penting, yaitu kewajiban yang berkaitan dengan tuntutan untuk memastikan eksklusifitas program nuklir damainya, dan masih ada beberapa pertanyaan yang ingin diklarifikasikan oleh masyarakat internasional."

Di bagian lain pernyataannya, Lavrov mengkritik masyarakat internasional khususnya Amerika Serikat yang telah menerapkan sanksi unilateral baru terhadap Iran, dan mengatakan, "Ini bukan pendekatan yang tepat dalam merundingkan posisi kolektif. Melainkan hal itu ditujukan untuk mencekik perekonomian Iran. "

Menteri Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa sanksi dan ancaman terhadap Iran akan sia-sia dan mendesak Kelompok 5+1, untuk tidak melupakan pentingnya untuk "kembali ke meja perundingan. "

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman atau Kelompok 5 +1, menggelar dua perundingan multifaset di Jenewa pada bulan Desember 2010 dan di kota Istanbul Turki Januari lalu.

Rabu, (1/6) Lavrov mendukung hak "mutlak" Iran dalam mengembangkan program nuklir damai, seraya mengatakan, "Iran adalah anggota Traktat Non-Proliferasi Nuklir dan memiliki hak mutlak untuk mengembangkan energi nuklir di bawah kontrol Badan Energi Atom Internasional."

Ia juga menekankan kelanjutan perundingan antara Iran dan Kelompok 5 +1 terkait upaya "mengurangi kekhawatiran tentang status damai dari program nuklir Iran." Menurutnya, hal ini harus dilakukan hanya melalui perundingan.

Iran telah berulang kali menolak tuduhan Barat bahwa aktivitas nuklir Teheran mengacu pada program militer. Selain itu, IAEA juga secara rutin memeriksa dan mengontrol ketat seluruh fasilitas nuklir Iran namun tidak pernah menemukan bukti penyimpangan pada program nuklir Tehran.

 

sumber : IRIB/MZ/Bloomberg
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement