Ahad 19 Dec 2010 02:36 WIB

Aung San Suu Kyi Kaget....Banyak Ponsel di Myanmar Sekarang

Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID,  YANGON--Sejak dibebaskan pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi langsung sibuk dengan berbagai acara pertemuan. Berikut adalah cuplikan wawancara eksklusif bersama Thomas Barthlein dari Radio Deutsche Welle Jerman dengan tokoh pro demokrasi Myanmar yang lebih dari 15 tahun menghabiskan waktunya sebagai tahanan junta militer Myanmar:

 

Apa perubahan paling nyata yang Anda cermati setelah Anda dibebaskan dari status tahanan rumah?

 Saya kira jumlah telepon genggam. Begitu saya dibebaskan, segera saya lihat bagaimana orang-orang menenteng ponsel, yang dilengkapi kamera untuk mengambil gambar. Itu berarti terjadi peningkatan besar dalam perlengkapan komunikasi.

Lalu bagaimana dengan perubahan dalam masyarakat Myanmar sendiri?

Harga-harga yang melambung setinggi langit, yang meresahkan rakyat. Setiap orang membicarakan hal itu. Lainnya, perilaku kaum muda yang memperlihatkan peningkatan kesadaran. Mereka kini ingin terlibat dalam proses politik. Dan mereka jauh lebih cekatan dan proaktif ketimbang tujuh tahun lalu.

Tatkala Anda dibebaskan, begitu banyak anak muda yang muncul menyambut Anda. Apa yang Anda harapkan dari mereka?

Bahwa mereka memahami bahwa merekalah yang menjadi tumpuan terjadinya perubahan. Bahwa mereka tidak bisa tergantung pada saya atau Partai NLD atau siapapun. Kami tentu akan bekerja keras, tetapi pada akhirnya mereka harus memiliki keyakinan dan percaya bahwa mereka bisa mengubah negara ini.

Bagaimana mengenai masa depan Partai Anda sendiri, Liga Nasional Untuk Demokrasi?

Kami akan tetap berdiri sebagai suatu kekuatan politik, karena kami mendapat dukungan penuh rakyat Birma. Tentu saja pemerintah berusaha membubarkan partai kami, dan saya menggugatnya di pengadilan, tapi itu perkara hukum. Kebenaran politik yang sejati dari situasi ini adalah, kami memiliki kepercayaan, kebenaran, dan dukungan rakyat. Dan dengan itu kami akan berjuang sebagai kekuatan oposisi terpenting di Birma sekarang ini.

Sudahkan Anda membangun kontak dengan pemerintah?

Belum, belum. Saya tentu saja sudah mengirimkan pesan tak langsung dengan berbagai cara, bahwa saya berniat untuk berdialog. Menurut saya, kami harus duduk bersama untuk menyelesaikan perbedaan kami, untuk menghasilkan kesepakatan. Bahwa kedua belah pihak mesti bersiap untuk saling berkompromi. Tetapi kami masih menunggu saat yang tepat untuk memprakarsai ajakan dialog langsung. Semoga tak lama lagi.

Bagaimana dengan sanksi internasional terhadap rezim militer Birma?

Sejauh ini, saya tidak memperoleh kesan bahwa sanksi ekonomi internasional itu malah membuat rakyat menderita. Tetapi tentu ada pandangan lain yang perlu didengar. Jadi kita masih harus terus mengkajinya. Say baru dibebaskan sebulan lalu, dan belum sempat mempelajari masalah ini secara mendalam.

Apa rencana Anda pekan-pekan mendatang?

Wah, sekarang orang yang paling saya takuti di dunia ini adalah orang yang memegang catatan jadwal saya. Mengenai jadwal pekan depan, saya masih belum membahasnya dengan dia.

sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement