Rabu 06 Jul 2011 20:48 WIB

Bangladesh Lumpuh Akibat Pemogokan

REPUBLIKA.CO.ID,DHAKA--Polisi yang menggunakan tongkat membubarkan unjuk rasa di ibu kota Bangladesh, Dhaka Rabu saat negara itu lumpuh untuk hari kedua dalam empat hari akibat pemogokan yang dipimpin oposisi.

Puluhan kendaraan dibakar di Dhaka dan kota pelabuhan Chittagong menjelang pemogokan 48 jam, dan polisi mengatakan mereka mengerahkan 10.000 personil di kota itu untuk mencegah kerusuhan.

"Setidaknya delapan orang ditangkap karena melakukan protes-protes yang tidak sah dan merusak kendaraan-kendaraan," kata juru bicara kepolisian Dhaka Masud Ahmed kepada AFP.

Menteri Dalam Negeri Sahara Khatun memperingatkan bahwa pemerintah akan menggunakan tindakan tegas untuk menangani para pemrotes yang suka berkelahi dan media lokal melaporkan lebih dari 100 orang telah ditangkap menjelang pemogokan itu.

"Kami menggunakan tongkat menghadapi para pemerotes setelah mereka bertindak liar dan menyerang kami dengan batu-batu. Dua orang, termasuk kepala kepolisian daerah itu cedera," kata inspektur polisi Humayun Kabir di Mirpur, daerah pinggiran utara Dhaka kepada AFP.

Toko-toko dan pusat-pusat bisnis tutup, jalan-jalan sepi dan transpor antara ibu kota itu dan kota-kota lainnya terhenti mulai Rabu pagi. Pengiriman kargo juga tertuda di pelabuhan utama negara itu, Chittagong.

"Para hakim dikerahkan untuk mengadili para pelaku kerusuhan," kata Ahmed.

Media lokal melaporkan ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang oposisi Joynal Abedin cedera setelah polisi memukul dia dengan tongkat di depan parlemen nasional.

BNP dan sekutu-sekutu Islamnya menyerukan pemokakan itu untuk memprotes terhadap perubahan-perubahan sistem pemilihan, yang menurut mereka menguntungkan pemerintah.

Satu pemerintah sementara yang netral diberlakukan untuk mengawasi pemilu baru-baru ini.

Kendatipun sistem itu telah diberlakukan dalam pemilu yang adil dan jujur di sebuah negara yang memiliki sejarah kerusuhan politik, sistem itu dihapus bulan lalu setelah pemerintah mengatakan pihaknya mengizinkan militer mengambil alih kekuasan pada Januari 2007, AFP melaporkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement