Ahad 23 Oct 2011 20:44 WIB

Turki Gempa, 45 Gedung Roboh

Rep: Dyah Meta/ Red: Stevy Maradona
Gempa yang mengguncang Turki, Ahad siang, meruntuhkan puluhan gedung.
Foto: AP
Gempa yang mengguncang Turki, Ahad siang, meruntuhkan puluhan gedung.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA —Gempa berkekuatan 7,2 skala richter menggoncang Turki  bagian timur. Akibat goncangan gempa tersebut sejumlah bangunan rusak berat dan runtuh. Sedikitnya 70 warga setempat tewas.

Menurut seorang pejabat Turki,  gempa menggoncang bagian timur provinsi Van di Turki  pada pukul 1:41 siang, Ahad, (23/10). Hal itu menimbulkan kepanikan di seluruh provinsi  Van dan kota-kota tetangganya.

Gempa meruntuhkan sejumlah bangunan di pusat kota  Van, begitu pula di kota tetangga Ercis. Sejumlah warga mengalami shock  akibat peristiwa gempa  tersebut.

Walikota Ercis, Zulfikar Arapoglu mengatakan, banyak warga yang meninggal dunia akibat gempa. Sejumlah bangunan juga runtuh ke tanah dan kerusakan terjadi di mana-mana. “Kami sangat membutuhkan bantuan obat-obatan  segera,” katanya di Ercis, Ahad, (23/10).

Di kota-kota yang mengalami gempa, warga lari  berhamburan ke luar rumah dan bangunan menuju jalan-jalan. Para penyelamat berusaha menyelamatkan orang-orang  yang terjebak di dalam gedung yang runtuh. Di Van sendiri sedikitnya dua bangunan runtuh.

Walikota Van, Bekir Kaya menyatakan,bangunan yang runtuh di Van diantaranya adalah gedung dengan tujuh lantai. “Sistem telepon juga sulit diakses ketika kepanikan warga terjadi. Kami tidak bisa segera melaporkan kerusakan,” katanya.

Menurut US Geological Survey (USGS) pusat gempa memiliki kedalaman 20 kilometer. Kedalaman tersebut relatif dangkal dan bisa menimbulkan kerusakan yang jauh  lebih parah. Pusat gempa bumi berada di desa Tabanli di sebelah timur provinsi Van province yang berbatasan dengan Iran. Namun gempa sendiri dirasakan di beberapa provinsi di sekitar wilayah tersebut.

Gempa bumi memang sering terjadi di Turki. Pada tahun 1999, sekitar 18.000 orang tewas akibat dua gempa kuat yang menggoncang barat laut Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement