Senin 21 Nov 2011 14:02 WIB

Pemilu Myanmar Putaran Kedua, Suu Kyi Berniat Ambil Bagian

Aung San Suu Kyi
Foto: AP
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON - Ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi berencana mencalonkan diri dalam pemilu di Myanmar mendatang. Rencan itu disampaikan juru bicaranya Senin (21/11), setelah partainya memutuskan untuk bergabung kembali ke arena politik resmi.

"Daw Suu mengatakan berniat untuk ikut mengambil bagian dalam pemilu," kata Nyan Win, juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), kepada AFP. Daw adalah sebutan penghormatan di Myanmar.

Suu Kyi mengisyaratkan sikapnya itu dalam pertemuan delegasi partainya pada Jumat, ketika mereka memutuskan untuk mendaftar ulang sebagai partai politik dan mengikuti pemilihan umum setelah memboikot pemilu tahun lalu, yakni pemilu pertama di Myanmar sejak 20 tahun.

Ada 48 kursi parlemen yang tersedia, tetapi belum ada tanggal pelaksanaan pemungutan suara yang telah ditetapkan untuk pemilu mendatang. Keputusan NLD untuk mengakhiri boikot proses politik itu terjadi pada

hari yang sama ketika pemerintah yang didominasi militer menerima tanda persetujuan dramatis dari Amerika Serikat untuk serangkaian reformasi yang baru dilaksanakan.

Setelah berbicara langsung dengan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi untuk pertama kalinya, dalam percakapan telepon dari pesawat Air Force One, Presiden AS Barack Obama mengatakan Hillary Clinton bulan depan akan menjadi menteri luar negeri Amerika pertama yang mengunjungi Myanmar selama 50 tahun terakhir.

Saat menghadiri KTT Asia di Bali, Indonesia, Obama mengatakan Hillary Clinton dijadwalkan pada 1-2 Desember akan melakukan kunjungan ke Myanmar yang dicanangkan untuk menyalakan "kedip" reformasi demokrasi di negara yang selama beberapa dekade terakhir telah dirusak oleh pemerintahan militer dan isolasi internasional.

NLD menang telak dalam pemilu pada 1990, namun junta yang berkuasa tidak pernah mengizinkan partai itu untuk mengambil alih kekuasaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement