Selasa 22 Nov 2011 06:59 WIB

Kebijakan Baru Obama: Lembaga yang Kerjasama dengan Bank Iran Dianggap 'Danai Kegiatan Terlarang'

Bank Sentral Iran
Foto: .
Bank Sentral Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Berbarengan dengan pengumuman sanksi terarah atas Iran, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan mengenai ancaman terhadap semua pemerintah dan lembaga keuangan yang melakukan bisnis dengan bank Iran. Tapi negara adidaya tersebut tak sampai menjatuhkan sanksi terhadap sektor perbankan di Republik Islam itu.

Menurut Presiden Barack Obama, hal ini "adalah untuk pertama kali AS pernah menyebutkan seluruh sektor perbankan Iran sebagai ancaman".

"Pesannya jelas," kata Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton. "Jika sikap keras kepala Iran berlanjut, negara itu akan menghadapi pengucilan dan tekanan yang meningkat. Hari ini Amerika Serikat melakukan serangkaian tindakan guna mempertajam pilihan ini."

Menteri Keuangan Timothy Geithner mengeluarkan peringatan bahwa setiap perusahaan yang melakukan bisnis dengan sektor perbankan Iran dapat menghadapi resiko dianggap mendanai kegiatan terlarang.

Pemerintah AS menyebut Iran sebagai "keprihatinan utama pencucian uang", tapi tak sampai mensahkan sanksi dengan pukulan penuh terhadap bank sentral Iran.

"Semua lembaga keuangan di seluruh dunia mesti memikirkan secara seksama mengenai resiko berbisnis dengan Iran," kata Geithner.

Inggris dan Kanada juga menetapkan tindakan baru dengan tujuan menekan Iran agar meninggalkan apa yang diduga sebagai program senjata nuklir dan Hillary mengatakan ia menduga negara lain akan mengikuti tindakan Washington. Iran telah berkeras program nuklir bertujuan damai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement