Rabu 21 Dec 2011 08:09 WIB

AS Ngotot Ingin Gulingkan Presiden Suriah

Presiden Suriah Bashar Al-Assad
Foto: taminat.gov.sy
Presiden Suriah Bashar Al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Amerika Serikat tetap berkeras dalam seruannya agar Presiden Suriah Bashar al-Assad mundur dari jabatannya, bahkan saat negara Arab itu setuju mengizinkan kedatangan pemantau Arab, kata Departemen Luar Negeri AS, Selasa (20/12).

"Tidak, pandangan kami tak berubah bahwa (Bashar) al-Assad perlu mundur, bahwa ia bukan orang untuk memimpin negaranya menuju masa depan," kata wanita juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland di dalam satu taklimat rutin.

"Usul Liga Arab ini, kami percaya, menawarkan kesempatan terbaik bagi diakhirinya kerusuhan secepatnya sehingga Suriah dapat bergerak menuju tahap selanjutnya, yaitu masa yang kami harap akan mengarah kepada dialog nyata mengenai masa depan demokratis, yang, jujur saja, kami kira (Bashar) al-Assad tak bisa menjadi bagiannya," kata Victoria Nuland.

Suriah, Senin (19/12), menandatangani rencana perdamaian oleh Liga Arab dengan tujuan mengakhiri kekerasan di negara Arab tersebut. Berdasarkan rencana itu, blok regional tersebut akan mengirim pemantau guna melakukan kajian lapangan mengenai situasi di Suriah.

Suriah terjerumus ke dalam kekacauan pada pertengahan Maret, saat protes antipemerintah meletus dan bentrokan antara pemrotes dan pasukan telah menewaskan lebih dari 5.000 orang, demikian data dari PBB.

Liga Arab dan Turki telah bergabung dengan AS serta negara Eropa dalam menjatuhkan sanksi terarah atas Suriah, dengan harapan bisa menekannya agar mengakhiri kekerasan terhadap pemrotes.

Pemerintah Suriah menuduh kelompok bersenjata dan persekongkolan asing sebagai penyebab kerusuhan di negeri tersebut.

"Kami prihatin bahwa ada taktik penundaan di sini. Kami sejak dulu selalu prihatin dengan itu, dan itu sebabnya mengapa kami ingin melihat pemantau ini memulai penggelaran paling lambat akhir pekan ini dan penggelaran diselesaikan pada pertengahan Januari sebagaimana telah diharapkan oleh Liga Arab," kata Nuland sebagaimana dikutip Xinhua , Rabu pagi.

Ia menyatakan AS dan Uni Eropa telah mengadakan kontak dengan Liga Arab dan keduanya "ingin menguji kesediaan pemerintah Suriah dalam menerapkan semua aspek usul Liga Arab dan terutama komitmennya bagi akses tanpa kekangan bagi pemantau hak asasi manusia ke Suriah sekarang".

Ia juga menyeru pemerintah Suriah agar melaksanakan tiga aspek lain rencana Liga Arab --penghentian semua aksi kekerasan, penarikan anasir bersenjata dari daerah permukiman dan pembebasan semua tahanan politik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement