Kamis 09 Feb 2012 12:22 WIB

Wow, Kerugian Akibat Bajak Laut Somalia Capai Rp 63 Triliun

Bajak laut Somalia ketika beraksi mencegat mangsa.
Foto: AP
Bajak laut Somalia ketika beraksi mencegat mangsa.

REPUBLIKA.CO.ID,  Aksi bajak laut Somalia semakin merajalela. Akibat aksi para bajak laut itu, perekonomian dunia mengalami kerugian sekitar 7 miliar dolar AS atau Rp 63 triliun per tahun.

One Earth Future, sebuah yayasan yang berpusat di Amerika serikat melaporkan,  para bajak laut Somalia meminta uang tebusan rata-rata sekitar 5 juta dolar untuk setiap kapal yang dibajak.

Dunia usaha mengalami kerugian karena harus mengeluarkan biaya untuk melindungi kapal-kapal dari pembajakan.

Menurut laporan itu,  jumlah uang tebusan terbilang kecil dari biaya keseluruhan yang dikeluarkan pada 2011. Jumlah terbesar, yakni 2,7 miliar dolar, diakibatkan biaya bahan bakar yang meningkat  karena kapal-kapal berusaha bergerak cepat melalui kawasan-kawasan yang rawan pembajakan.

Selain itu, lebih dari 1 miliar dolar dihabiskan untuk operasi-operasi militer angkatan laut, dan 1 miliar  dolar lainnya digunakan untuk para pengawal keamanan swasta bersenjata yang ditempatkan di kapal-kapal.

Biaya besar lainnya adalah untuk asuransi yang lebih tinggi, upah yang lebih besar,  perubahan jalur perjalanan, dan proses penuntutan hukum para tersangka perompak.

Para perompak Somalia telah membajak puluhan kapal di Teluk Aden dan Samudra India selama beberapa tahun terakhir. Pembajakan menurun tajam dalam beberapa bulan terakhir, yang menurut laporan itu dikarenakan penggunaan yang meningkat pengawal-pengawal bersenjata dan operasi-operasi angkatan laut yang efektif.

sumber : voa
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement