Senin 20 Feb 2012 08:00 WIB

Iran dan Rusia Peringatkan As tak Serang Suriah

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menerima kunjungan Mufti Suriah, Dr Ahmad Badruddin Hassoun
Foto: irib
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menerima kunjungan Mufti Suriah, Dr Ahmad Badruddin Hassoun

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Seorang anggota parlemen senior Iran mengatakan, kehadiran pasukan angkatan laut Iran dan Rusia di perairan pantai Suriah adalah peringatan jelas kepada AS. Hal itu dilakukan, agar AS menahan diri dari serangan atau petualangan militer serius yang mungkin dilancarkan ke Suriah.

"Amerika Serikat harus menyetujui dan menerima peringatan Iran, untuk menahan diri dari setiap kemungkinan intervensi militer serius di Suriah," kata Hossein Ebrahimi, wakil ketua Majlis Iran Keamanan Nasional sekaligus Komite Kebijakan Luar Negeri, Minggu (19/2), dikutip Press tv.

Dia menambahkan bahwa, jika AS tetap melancarkan serangan di Suriah, Washington akan menerima jawaban yaitu, serangan dari Iran, Suriah dan beberapa negara lainnya.

Pada hari Ahad (8/1) lalu, armada angkatan laut besar Rusia yang dipimpin oleh sebuah kapal induk, yang tiba di pelabuhan Suriah, Tartus di Laut Mediterania, melakukan panggilan pelabuhan untuk menunjukkan solidaritas Moskow dengan Damaskus.

"Panggilan pelabuhan, ditujukan untuk membawa kedua negara lebih dekat dan memperkuat hubungan mereka, dengan persahabatan," kata petugas angkatan laut Rusia,   Yakushin Vladimir Anatolievich, Minggu (19/2), dikutip SANA.

Dua kapal Angkatan Laut Iran juga berlabu,h di pelabuhan Suriah, Tartus pada Jumat, 17 Februari  lalu, untuk melatih angkatan laut Suriah, Hal ini, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara Teheran dan Damaskus satu tahun yang lalu.

"Suriah menentang segala bentuk intervensi asing di negara mereka, tapi Amerika Serikat dan kelompok oposisi bersenjata, sedang mencoba untuk menyulut anti-Israel dan sumbu perlawanan di wilayah tersebut untuk mempengaruhi Kebangkitan Islam di negara-negara regional," Ebrahimi menambahkan.

NBC News mengutip para pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa, "Pesawat tak berawak AS sedang memantau, untuk melakukan serangan militer Suriah terhadap pasukan oposisi dan warga sipil",kata mereka, Sabtu (18/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement