Kamis 10 May 2012 15:51 WIB

Rusia Menduga Sukhoi yang Jatuh di Gunung Salak Dibajak

Sukhoi superjet 100
Foto: www.sukhoi.org
Sukhoi superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT), masih menyelidiki sebab musabab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, yang terjadi Rabu (9/5).

Namun, Pemerintah Rusia sudah melemparkan dugaan. Seperti dilaporkan Kantor Berita Rusia RIA Novosti, Kamis (10/5), dengan mengutip sebuah sumber, bahwa adanya dugaan pesawat komersil Sukhoi itu dibajak.

Atau, kemungkinan lain, pesawat yang melakukan demo penerbangan di langit Indonesia itu mengalami kecelakan karena jarak pandang yang tidak jelas. Namun, demikian Pemerintah Rusia tidak menjelaskan secara detail mengenai dugaan tersebut.

Sedangkan, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki jatuhnya pesawat Sukhoi. Informasi tersebut dibenarkan Atase Pers Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia Dmitry Solodov saat dihubungi Republika, Kamis (10/5).

Namun, ia belum dapat memastikan berapa jumlah pasti komisi tersebut. Yang jelas, komisi tersebut terdiri dari pejabat resmi perusahaan Sukhoi. Delegasi dari Rusia juga dipastikan akan datang ke Indonesia untuk penanganan lebih lanjut. "Kami harapkan kedatangan mereka hari ini," ujarnya.

Disinggung soal kecakapan kapten pilot Sukhoi Superjet 100, Dmitry mengatakan Kapten Alexander Yablontsev adalah seorang pilot profesional. Katanya, ia sudah sejak lama menjadi kapten pilot dan sangat berpengalaman. "Dia memiliki 10 ribu jam terbang," katanya.

Disebutkan pesawat Sukhoi Superjet 100 datang pada Selasa (8/5) kemarin sekitar pukul 16.00 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma dengan misi ke Indonesia yang akan melaksanakan demo penerbangan dan menurut rencana akan kembali ke negaranya pada Kamis (10/5) hari ini.

Lalu, pada Rabu (9/5), pesawat Sukhoi Superjet 100 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.00 WIB, namun hilang kontak sekitar pukul 14.33 WIB ketika melintasi Gunung Salak, dengan koordinat diploting dalam radar Bandara Soekarno-Hatta pada koordinat 06 43 08 South dan 106 43 15 East.

Dalam komunikasi via radio terakhir atau 20 menit setelah lepas landas, pilot meminta izin kepada menara Bandara Soekarno Hatta untuk menurunkan ketinggian dari 10.000 ribu kaki (3.000 meter) menjadi 6.000 ribu kaki (1.800).

Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak saat melakukan uji terbang di sekitar Gunung Salak yang berbatasan antara Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor berpenumpang sebanyak 50 orang. 

Serpihan pesawat Sukhoi terlihat dari helikopter di kawasan Gunung Salak dengan koordinat 06,42,612 dan titik 1064441,2, sekitar 3,5 kilometer posko Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement