Rabu 30 May 2012 20:23 WIB

Hina Rasulullah, Seorang Penyiar Radio Diserang Orang tak Dikenal

Rep: Amin Madani/ Red: Heri Ruslan
Sergey Aslanyan
Foto: rt.com
Sergey Aslanyan

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang penyiar radio dilarikan ke rumah sakit dengan luka tusukan setelah diserang oleh orang tak dikenal di depan apartemennya.

 

Sergey Aslanyan (46 tahun) yang bekerja di stasiun radio Mayak Rusia, dibawa ke rumah sakit setelah menderita luka tusukan di dada dan tangannya.

Menurut polisi, peristiwa bermula saat seorang pria tak dikenal datang ke apartemen Aslanyan dan memanggilnya keluar untuk berbicara. Namun ketika korban keluar dari pintu apartemen, pria tak dikenal itu langsung menyerangnya.

Surat kabar Izvestia menduga dan mengaitkan peristiwa itu dengan komentar yang dibuat oleh Sergey Aslanyan dua pekan sebelumnya dalam sebuah acara radio yang ia bawakan dan bernada menghujat Nabi Muhammad SAW.

"Nabi Muhammad, seperti yang kita tahu, bukan tokoh agama. Dia adalah seorang pengusaha, tetapi setelah mendapatkan bantuan finansial membangun rencana untuk sampai ke puncak, "ungkap Aslanyan. Dia juga mengatakan bahwa Nabi "menulis ulang Alkitab" sehingga "sekarang semua orang akan tahu Nabi Muhammad bukanlah seorang penjaga toko pasar, tetapi tokoh politik yang luar biasa.

Komentar itu membuat komunitas Muslim marah, dan memancing reaksi balasan dari forum-forum internet Islam.

Komunitas Muslim dari Republik Tatarstan yang mayoritas beragama Islam, menulis surat ke kantor Jaksa Agung mengecam pernyataan Aslanyan yang telah menghina agama mereka.

"Ini penghinaan dan melukai perasaan keagamaan kita dan memancing konflik dengan Rusia, karena mereka telah membiarkan perselisihan etnis dan kebencian antaragama," tegas Imam Seijarfar Lutfullin.

Meskipun kecewa dengan pernyataan penyiar radio tersebut, perwakilan ulama Muslim Tatarstan menolak ada hubungannya dengan serangan itu.

"Islam tidak mengakui cara kekerasan dan untuk mengatasi ini kami serahkan kepada pemerintah dan pengadilan," kata juru bicara Administrasi Clerical Republik Tatarstan Izvestia.

sumber : Russia Today
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement