Jumat 01 Jun 2012 18:40 WIB

Korsel Tangkap Mata-mata Korut yang Menyamar

Perbatasan Korut dan Korsel, tampak di belakang turis Amerika terlihat berdiri di area perbatasan Korea Selatan
Foto: AP
Perbatasan Korut dan Korsel, tampak di belakang turis Amerika terlihat berdiri di area perbatasan Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan telah menangkap seorang mata-mata perempuan Korea Utara yang menyamar sebagai pengungsi dari negara komunis itu, kata pejabat intelijen, Jumat (1/6).

Seorang pejabat, yang berbicara kepada AFP tanpa mau disebutkan identitasnya, tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait kasus itu. Surat kabar JoongAng Ilbo menulis identitas perempuan itu terbongkar pada saat pemeriksaan rutin setelah kedatangannya.

Ia mengatakan Lee Kyung-Ae, 46, adalah seorang anggota Intelijen Militer Korea Utara dan memasuki Korea Selatan akhir tahun lalu melalui China dan Thailand.

Harian itu mengatakan bahwa dia diduga melakukan pencucian uang yuan senilai lebih dari 1 juta dolar AS selama tinggal di China.

JoongAng Ilbo juga mengatakan bahwa Lee juga diduga memikat mantan pengungsi -- seorang warga negara AS yang diidentifikasi hanya sebagai Park -- ke China agar dia bisa menyelidiki kegiatan-kegiatannya dan dugaan keterkaitannya dengan Badan Pusat Intelijen AS.

Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis berada dalam kondisi perang sejak periode perang 1950-1953 dan mengakhiri konflik hanya dengan gencatan senjata. Korea Selatan secara rutin melaporkan penangkapan orang-orang yang diduga mata-mata Korea Utara sejak saat itu.

Banyak mata-mata yang masuk ke Korea Selatan dengan berpura-pura sebagai pengungsi oleh karena itu semua pengungsi Korea Utara yang masuk harus menjalani proses pemeriksaan dari Pemerintah Korea Selatan guna memastikan mereka bukan mata-mata.

Salah satu kasus yang paling terkenal adalah kasus pada 2008 yang mana seorang perempuan berusia 35 tahun masuk ke Korea Selatan sebagai pengungsi dan terlibat skandal seks terkait rahasia-rahasia militer. Ia dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun.

Pada April lalu, salah seorang agen Korea Utara yang mencoba untuk membunuh seorang aktivis anti-Pyongyang di Seoul dengan senjata beracun dijatuhi hukuman penjara empat tahun.

Data resmi Seoul menunjukan lebih dari 4.500 mata-mata Korea Utara telah tertangkap sejak semenanjung tersebut dibagi dua pada 1948.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement