Sabtu 23 Jun 2012 07:33 WIB

Pejabat Pentagon Berusaha Yakinkan Jepang, Soal Apa?

Pentagon
Foto: http://blog.computerservicenow.com
Pentagon

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Para pejabat Pentagon berusaha meyakinkan perwakilan Jepang tentang keselamatan pesawat Osprey setelah kecelakaan terakhir menimbulkan kekhawatiran mengenai rencana untuk menggelar pesawat tersebut ke Okinawa.

Dalam pembicaraan-pembicaraan dengan rekanan Jepang mereka, para pejabat Pentagon dan perwira militer "memberikan data mutakhir mengenai status penyelidikan terakhir kecelakaan pesawat itu," kata sekretaris pers George Little dalam satu pernyataan.

Satu pesawat Angkatan Udara CV-22 Osprey jatuh pekan lalu di Florida, melukai kelima anggota awaknya. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan kecelakaan itu bukan karena masalah mekanis.

Pada April, satu MV-22 Osprey - varian yang juga akan dikirimkan ke Jepang - jatuh di Maroko, menewaskan dua orang Marinir.

Namun, Pentagon menegaskan bahwa pesawat itu memiliki catatan keamanan yang sangat baik secara keseluruhan dan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk membatalkan penyebaran Osprey ke Jepang.

"Departemen Pertahanan melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dengan sangat serius dan memberikan informasi yang relevan saat ini sejauh mungkin, dan akan terus melakukannya," kata Little.

"Osprey adalah pesawat yang sangat mampu dengan catatan keselamatan operasional yang sangat baik, yang mencakup lebih dari lima tahun penyebaran di seluruh dunia dan 140.000 jam terbang," katanya.

Osprey adalah pesawat hibrida dengan rotor yang memungkinkan lepas landas seperti helikopter dan mesin yang dapat dimiringkan ke depan, memungkinkan untuk terbang seperti satu pesawat dengan kecepatan lebih besar dari helikopter.

Pesawat ini terganggu dengan masalah di tahun-tahun awal, pada 1990-an, namun para pejabat mengatakan masalah teknis telah diatasi dan Korps Marinir AS mengatakan terbukti telah ternilai.

Kehadiran militer AS di Okinawa adalah masalah politik sensitif dan kekhawatiran terhadap Osprey terjadi setelah kedua negara meraih kesepakatan pada April mengenai skala peran Amerika Serikat.

Berdasarkan kesepakatan itu, Amerika Serikat akan menggeser 9.000 Marinir dari Jepang dalam langkah yang dirancang untuk memudahkan gesekan dengan Tokyo berkaitan dengan jejak militer AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement