Senin 25 Jun 2012 15:26 WIB

Mohammed Mursi, Dari 'Musuh' Pemerintah Menjadi Presiden

Mohammed Mursi
Foto: Reuters
Mohammed Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Komisi Pemilihan Presiden Mesir Farouq Sultan Ahad petang mengumumkan bahwa Mursi telah memenangkan pemilihan presiden menggantikan mantan presiden Hosni Mubarak.

Mursi, yang sekarang menjabat ketua Kebebasan Ikhwan dan Partai Keadilan, mendapatkan 51,73 persen dari seluruh suara di putaran kedua, mengalahkan saingannya Ahmed Shafiq, mantan perdana menteri, yang meraih 48,27 persen suara.

Mohammed Mursi (61 tahun) terpilih sebagai presiden Mesir pengganti Presiden Hosni Mubarak yang digulingkan dalam revolusi pada awal tahun lalu, sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Presiden yang diumumkan Ketua Komisi, Farouk Soltan, pada Ahad.

Mursi, lahir di Desa Adwah, Provinsi Syarqiyah, bagian timur Mesir, pada 20 Agustus 1951 dari keluarga petani sederhana. Saat ini, doktor teknik lulusan Amerika Serikat itu mengetuai Partai Kebebasan dan Keadilan atau Hizbul Hurriyah Wal Adalah, sayap politik Ikhwanul Muslimin.

Mursi meraih doktor bidang teknik material pada University of Southern California pada 1982, dan pernah menjadi dosen atau profesor pembantu di universitas di AS itu pada 1982-1985. Pada 1985-2010, Mursi mengetuai jurusan teknik material di Universitas Zakazik, Mesir, dan dosen teknik di Cairo University.

Sejak 1977, Mursi mulai aktif di Ikhwanul Muslimin dan berulang kali masuk penjara, baik di masa Presiden Anwar Saddat (1970-1981) maupun di era Presiden Hosni Mubarak (1981-2011) atas tuduhan melakukan gerakan bawah tanah untuk menggulingkan pemerintah.

Sepanjang tiga rezim Mesir mulai dari Presiden Gamal Abdel Nasser (1953-1970), berlanjut rezim Presiden Anwar Saddat (1970-1981) hingga Presiden Mubarak (1981-2011), Ikhwanul Muslimin dinyatakan sebagai organisasi terlarang.

Jabatan terakhir di Ikhwanul Muslimin, Mursi sebagai anggota (Irsyad) atau dewan pimpinan tertinggi di jajaran organisasi berpengaruh tersebut.

Dalam pemilihan umum pada 2000, Moursi terpilih sebagai anggota parlemen dan kemudian terpilih menjadi juru bicara kubu Ikhwanul Muslimin di dewan legislatif itu.

sumber : Antara/Xinhua-Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement