Rabu 04 Jul 2012 22:35 WIB

Taliban Ancam Serang Logistik NATO

Pejuang Taliban, Afghanistan
Pejuang Taliban, Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR, PAKISTAN -- Kelompok keras Taliban Pakistan mengancam menyerang truk pembawa pasokan ke pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan, sesudah Islamabad dan Washington mencapai kesepakatan untuk membuka kembali jalur itu.

"Kami akan menyerang pasokan untuk NATO di seluruh Pakistan. Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah Pakistan untuk mengangkut perbekalan, yang akan digunakan membunuh rakyat Afghanistan," kata juru bicara kelompok itu kepada kantor berita Inggris Reuters melalui telepon dari tempat dirahasiakan.

Pakistan membuka kembali jalur pasokan penting tentara NATO ke Afghanistan, yang ditutup sejak serangan mematikan pada November 2011, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada Selasa. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat menyesal atas kematian sejumlah orang.

"Selama percakapan telepon dengan timpalan Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar, ia memberitahu saya bahwa jalur darat pasokan ke Afghanistan sudah dibuka," kata Hillary.

Islamabad sudah lama mengatakan bahwa Washington harus minta maaf atas serangan udara itu, yang menewaskan 24 tentara Pakistan, sebelum pihaknya membuka kembali jalur tersebut, yang ditutup akibat kemarahan setelah serangan Amerika Serikat itu.

"Menteri Luar Negeri Khar dan saya mengakui kesalahan, yang mengakibatkan korban jiwa tentara Pakistan," kata pernyataan Hillary Clinton. "Mohon maaf atas kerugian tentara Pakistan. Kami bertekad bekerja sama dengan Pakistan dan Afghanistan guna mencegah itu tak terjadi lagi," katanya.

Penutupan jalur itu memaksa sekutu tersebut mengandalkan jalur pasokan utara, yang lebih lama dan lebih mahal, melalui Rusia dan Asia Tengah.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement