Ahad 15 Jul 2012 22:47 WIB

ASEAN Prihatin atas Derita Muslim Rohingya

Pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar di Teknaf, kota perbatasan Bangladesh.
Foto: Andrew Biraj/Reuters
Pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar di Teknaf, kota perbatasan Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal ASEAN Dr Surin Pitsuwan menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan yang terjadi terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar.

Siaran pers Sekretariat ASEAN yang diterima di Jakarta, Ahad (15/7), pada pekan ini di Phnom Penh, Surin membahas langsung masalah Rohingya dengan Menteri Luar Negeri Myanmar U Wunna Maung Lwin dan Menlu Bangladesh Dipu Moni.

Kedua menteri telah berjanji untuk bekerja sama dan terus menginformasikan perkembangan kasus Rohingya kepada ASEAN.

Para menlu negara-negara anggota ASEAN pada Juli 2009 telah menugaskan Sekretariat ASEAN untuk terus memantau keadaan Rohingya.

Surin menghargai kepedulian warga ASEAN terhadap penderitaan para Muslim Rohingya, yang menjadi pekerja migran di negara-negara anggota ASEAN. 

Rohingya adalah kelompok etnis yang kebanyakan beragama Islam dan bermukim di kawasan Rakhine Utara di Myanmar Barat. 

Warga Muslim Rohingya telah mengalami penderitaan dan tekanan di dalam negeri mereka sejak lama. Pemerintah Myanmar menolak hak kewarganegaraan mereka di tanah kelahirannya.

"Kami akan terus memasang mata dan telinga pada nasib para warga malang itu," kata Surin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement