Senin 16 Jul 2012 05:26 WIB

Israel Terbukti Dalangi Teror Ilmuwan Iran, PBB tak Berkutik?

Mossad
Mossad

REPUBLIKA.CO.ID, Dan Raviv dan Yossi Melman, baru-baru ini menulis buku berjudul "Spies Against Armageddon: Inside Israel's Secret Wars" yang membongkar keterlibatan langsung agen Israel dalam teror terhadap ilmuwan nuklir Iran. Raviv dalam wawancara dengan televisi CNN mengungkapkan adanya unit khusus di Mossad yang disiapkan untuk meneror ilmuwan nuklir Iran. Raviv mengatakan, hingga kini Israel tidak pernah memilih jalan sanksi maupun perang terbuka, apalagi dialog dengan Tehran. Namun Tel Aviv memilih melancarkan operasi rahasia dan aksi teror terhadap Iran.

Wartawan CBS itu menegaskan bahwa agen spionase Israel dan AS bekerja sama dalam melumpuhkan program nuklir sipil Iran. Selain aksi teror terhadap ilmuwan Iran, mereka menyebarkan virus Stuxnet dan mengumpulkan informasi intelijen berkaitan dengan perkembangan nuklir Iran dan ilmuwannya.

Tel Aviv dan Washington melakukan berbagai cara untuk menjegal kemajuan Iran terutama menghambat program nuklir sipil Iran. Cara-cara destruktif seperti ancaman dan teror merupakan opsi yang dipilih AS dan Israel untuk melumpuhkan Iran. Belum lama ini Sunday Telegraph melaporkan peran Mossad dalam aksi teror terhadap ilmuwan nuklir Iran.

Semua fakta itu menegaskan kebenaran pernyataan Teheran mengenai keterlibatan Israel dalam aksi teror terhadap ilmuwan nuklirnya. Duta Besar Iran untuk PBB, Mohammad Khazaei dalam suratnya yang dilayangkan kepada Ban Ki-moon, ketua Majelis Umum dan ketua Dewan Keamanan serta pimpinan GNB mengungkapkan keterlibatan Israel dalam aksi teror terhadap ilmuwan nuklir Iran, dan mendesak sikap tegas organisasi internasional itu untuk menghentikan aksi anti-kemanusiaan dan bertentangan dengan hukum internasional itu.

Khazaei mendesak PBB mengecam dan mengambil langkah-langkah serius menyikapi aksi teror yang disponsori asing itu. Delegasi Iran mendesak Dewan Keamanan PBB dan badan-badan internasional lainnya untuk mengadopsi strategi yang diperlukan untuk memberantas terorisme dalam segala bentuk.

Dia mencatat agen asing tersebut tidak akan bisa mencabut hak legal Republik Islam mengenai program nuklir damainya, seraya menekankan bahwa mereka berusaha melaksanakan operasi-operasi rahasia termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir dan serangan militer lainnya. Setiap tekanan politik dan ekonomi maupun aksi terorisme terhadap ilmuwan nuklir Iran tidak akan bisa menghalangi bangsa Iran dari haknya.

Sejatinya, statemen terbaru wartawan CBS semacam Dan Raviv dan deretan fakta lainnya menunjukkan kebenaran peran besar Israel dalam aksi teror terhadap ilmuwan Iran yang membongkar wajah sebenarnya rezim agresor itu. Lalu masihkah organisasi semacam PBB bungkam menyikapinya, ketika kebenaran fakta begitu terang benderang di depan mata.

 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement