Kamis 19 Jul 2012 07:08 WIB

Rusia-AS Terus Berseberangan Soal Suriah

Presiden Suriah Bashar Al Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Suriah Bashar Al Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan pembicaraan rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan konflik di Suriah, Rabu.

Pembicaraan ini menyusul terjadinya serangan bom di Markas Besar National Security Suriah yang menewaskan empat pejabat senior Suriah.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu, mengatakan dua pemimpin negara ini sama-sama memiliki pandangan yang sama untuk nasib Suriah. Perbedaan keduanya hanya terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk pencapaian tujuan itu.

Kremlin dan Gedung Putih tetap berselisih atas resolusi keamanan PBB.

"Rusia telah berulang kali mengatakan menentang intervensi militer di Suriah. Rusia akan memveto setiap resolusi yang memungkinkan penggunaan kekuatan militer di negara ini (Suriah)," katanya.

Moskow mengusulkan rancangan sendiri yang memperpanjang misi pemantauan PBB di Suriah.

Namun, Amerika Serikat dan sekutunya di Barat menolak untuk mendukung usulan awal Rusia dan terus melakukan tekanan pada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk meninggalkan kantor.

Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011, dengan demonstrasi yang diadakan baik melawan dan mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

sumber : Press Tv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement