Selasa 24 Jul 2012 06:57 WIB

Akui Kepemilikan, Suriah Ancam Gunakan Senjata Kimia

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hazliansyah
Bashar al Assad dan istrinya Asma Assad
Foto: AP
Bashar al Assad dan istrinya Asma Assad

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad akhirnya mengakui kepemilikan senjata kimia dan biologis. Dalam pengakuannya, rezim tersebut mengancam akan melepaskan senjata pemusnah massal itu jika Suriah mendapat serangan dari pihak luar negeri.

"Tidak ada senjata kimia atau biologis yang akan digunakan, saya ulangi, tidak akan digunakan, selama krisis di Suriah seperti apa pun perkembangan yang terjadi di dalam negeri. Segala jenis senjata tersebut disimpan dan diamankan di bawah pengawasan langsung dari angkatan bersenjata Suriah. Senjata tersebut tidak akan digunakan kecuali Suriah mendapat agresi dari pihak luar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi seperti dilansir AP, Senin (23/7).

Pernyataan tersebut merupakan pengakuan pertama dari pemerintah Suriah tentang kepemilikan senjata pemusnah massal. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa Presiden Bashar Al-Assad akan terus berusaha mempertahankan kekuasaannya di Suriah, apa pun konsekuensinya.

Sebelumnya, Suriah diyakini memiliki 'nerve agent' dan 'mustard gas', dua jenis senjata kimia dan biologis paling mematikan.

Suriah juga memiliki peralatan yang mampu mengantarkan material kimia mematikan tersebut, seperti rudal supercepat 'scud', roket anti-tank, dan rudal anti-pesawat terbaru.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement