Ahad 29 Jul 2012 08:00 WIB

Ngaku Pejuang HAM, AS Diam Saja Pembantaian Muslim Rohingya

 Muslimah Rohingya menangis di kamp penjaga perbatasan Bangladesh, suaminya tewas dibunuh dalam kekerasan sektarian di Taknaf,Bangladesh,Jumat (22/6).  (Saurabh Das/AP)
Muslimah Rohingya menangis di kamp penjaga perbatasan Bangladesh, suaminya tewas dibunuh dalam kekerasan sektarian di Taknaf,Bangladesh,Jumat (22/6). (Saurabh Das/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO -- Nasmiya Bokova, jurnalis dan wakil pimpinan redaksi majalah Muslimanka terbitan Bosnia, mengecam Amerika Serikat dan sekutu Baratnya yang tak bereaksi soal pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar. Sebagai negara yang mengaku pejuang HAM, sikap AS dan negara Barat tersebut sungguh mengejutkan.

"Mengapa Amerika Serikat langsung mereaksi atas penangkapan atau cederanya sejumlah orang di salah satu negara dunia ketiga. Namun, Amerika Serikat tidak menunjukkan reaksi apapun terhadap tragedi di Myanmar?" Bokova dalam wawancaranya dengan IRNA di Moskow.  

Bokova menyatakan sikap Amerika Serikat dan negara-negara Barat itu sungguh mengejutkan. Karena, mereka selalu mengklaim sebagai negara yang memperjuang hak asasi manusia.

''Sangat mengejutkan sekali negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat yang mengklaim sebagai pejuang hak asasi manusia itu tidak mereaksi peristiwa tersebut," katanya.

sumber : www.irib.ir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement