Jumat 10 Aug 2012 10:22 WIB

Survei: Warga AS Terpecah Soal Pengendalian Senjata

 Lokasi bioskop Century 16 di Aurora, Colorado, AS, yang menjadi tempat tragedi penembakan saat premier film Batman.
Foto: Jason Hatfield/Reuters
Lokasi bioskop Century 16 di Aurora, Colorado, AS, yang menjadi tempat tragedi penembakan saat premier film Batman.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Satu jajak pendapat baru nasional yang disiarkan, Kamis (9/8) di Amerika Serikat (AS), memperlihatkan sikap masyarakat mengenai pengendalian senjata tetap terpecah di negara itu. Perbedaan pendapat itu terjadi, bahkan setelah berita tentang penembakan massal mendominasi liputan pers selama beberapa pekan belakangan.

Jajak pendapat CNN/ORC International itu memperlihatkan sebanyak 50 persen mereka yang ditanyai mengatakan, mereka tak mendukung pembatasan sekecil apapun atas kepemilikan senjata. Sementara itu sebanyak 48 persen responden mendukung pembatasan besar-besaran atau larangan total tentang kepemilikan senjata oleh perorangan, kecuali polisi atau orang lain yang memperoleh wewenang.

Jumlah tersebut sama dengan saat jajak pendapat pada 2011, dan jumlah mereka yang mendukung pembatasan besar atau larangan total tetap berada pada kisaran 48-50 persen selama lebih dari satu dasawarsa. Perbedaan pendapat itu juga terjadi dari sisi gender, perbedaan politik, dan tempat tinggalnya.

"Ada jurang pemisah gender dan ideologi mengenai masalah ini. Lebih enam dari 10 perempuan dan dua pertiga orang yang mengaku liberal mendukung pembatasan besar atau larangan total, sementara hanya 34 persen pria dan 36 persen orang yang mengaku berfaham konservatif mendukung itu," kata Direktur Jajak Pendapat CNN, Keating Hollang.

"Pembatasan besar atas senjata lebih populer di daerah perkotaan dan di Northeast ketimbang di bagian lain negeri ini," lanjutnya.

Namun angket itu juga mendapati 96 persen orang Amerika mendukung pemeriksaan latar-belakang pembeli senjata, kata CNN sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (10/8). Sebanyak 91 persen mendukung peraturan guna mencegah penjahat yang dihukum atau orang yang memiliki gangguan mental memiliki senjata.

Jajak pendapat itu diselenggarakan oleh ORC International pada Selasa (7/8) dan Rabu, dan 1.100 orang Amerika dewasa ditanyai melalui telepon dalam survei tersebut. Secara keseluruhan kekeliruan sampel dalam jajak pendapat itu kurang-lebih tiga persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement