Kamis 23 Aug 2012 06:20 WIB

Militer Israel Bukan Tandingan Iran

Zionis Israel
Foto: presstv
Zionis Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anggota parlemen Iran menyatakan bahwa Israel akan lenyap jika berani menyerang Iran, karena rezim Zionis tidak memiliki kemampuan militer yang cukup untuk menghadapi kekuatan Angkatan Bersenjata Republik Islam.

 

Hamid-Reza Thabathaba'i mengatakan, "Dengan merujuk masa lalu terbukti bahwa setiap kali rezim Zionis [Israel] terpojok karena isu-isu dalam negeri maupun internasional, Tel Aviv terpaksa mengancam Iran dan negara-negara independen lain di dunia," kata.

Anggota Komite Kehakiman dan Hukum Parlemen Iran ini menekankan bahwa ancaman praktis terhadap Iran oleh Israel akan menyebabkan kehancuran total rezim Zionis karena Tel Aviv tidak kuat menahan balasan Iran.

Thabathaba'i lebih lanjut menyatakan bahwa kondisi di dunia telah berubah dan negara-negara jiran Israel bukan lagi sekutu Tel Aviv. "Kebangkitan Islam di kawasan benar-benar membuat rezim Zionis [Israel] terisolasi."

Ia mengatakan bahwa meski ada perbedaan sudut pandang di Iran, akan tetapi terkait serangan asing, semua pihak di negara ini akan bersatu melawannya.

Pada 20 Agustus, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menepis ancaman serangan Israel dan menilainya "sia-sia" seraya menegaskan bahwa Teheran mampu memberikan balasan yang destruktif terhadap setiap agresi.

"Di antara para pejabat rezim Zionis terjadi perselisihan politik serius dan pernyataan seperti ini tidak berarti,'' ujarnya.

Pemerintah Iran berulangkali menepis keseriusan Israel untuk menyerang Iran. Namun di sisi lain, Republik Islam memperingatkan bahwa jika serangan terjadi, maka itu akan menjadi lembaran akhir dari kisah petualangan buruk rezim Israel.

Selain itu, para pejabat tinggi militer Iran juga memperingatkan bahwa serangan ke Iran akan memantik api perang yang akan menjalar bukan hanya ke seluruh kawasan melainkan hingga ke luar kawasan. 

 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement