Sabtu 01 Sep 2012 13:52 WIB

Pertempuran Berkecamuk di Seluruh Suriah

Laskar Tentara Suriah Bebas distrik Bab al-Nayrab di Aleppo.
Foto: Reuters
Laskar Tentara Suriah Bebas distrik Bab al-Nayrab di Aleppo.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Pertempuran sengit berlanjut, Jumat (31/8), di daerah bergolak di seluruh Suriah, terutama di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan Provinsi Aleppo di bagian utara negeri tersebut. Media lokal melaporkan bentrokan berkecamuk lagi pada Jumat di pinggiran Damaskus --Hamouria, Arbeen, Zamalka dan Ein Tarma.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan satuan militer melancarkan operasi di Hamouria dan Arbeen. Militer bentrok dengan beberapa kelompok perlawanan yang bersenjata dan menewaskan banyak di antara mereka.

SANA juga melaporkan satuan Angkatan Darat melancarkan operasi "berkualitas" di pinggiran timur Kota Aleppo, menewaskan banyak pria bersenjata dan menghancurkan 10 truk bak terbuka yang dilengkapi dengan senapan mesin.

Sementara itu, kelompok oposisi yang berpusat di Inggris --Obersevatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia-- menyatakan permukiman Bustan al-Qasr, al-Qartaji dan Salahuddien di Kota Aleppo menjadi sasaran pemboman pasukan pemerintah, sehingga melukai beberapa orang.

Bentrokan, katanya, juga berkecamuk di permukiman al-Amriya, Aleppo. Seorang warga sipil tewas serta beberapa orang lagi cedera akibat pegeboman terhadap kota al-Bab di kota tersebut, demikian laporan Xinhua.

Observatorium menyatakan protes anti-pemerintah meletus di beberapa kota kecil di Aleppo, dan satu protes besar berlangsung di permukiman Hanano di provinsi tersebut, tempat pemrotes menyerukan penggulingan pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan memperlihatkan solidaritas bagi daerah yang dilanda konflik.

Para aktivis lain juga melaporkan bom mortir menghantam permukiman pengungsi Palestina di Damaskus, Yarmouk. Ia menambahkan akibat peristiwa itu dua anak lelaki tewas.

Komite Koordinasi Lokal, jaringan lain aktivis mengatakan 53 orang telah tewas pada Jumat saja di seluruh negeri itu. Namun pernyataan para aktivis tersebut belum bisah diabsahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement