Kamis 08 Nov 2012 23:10 WIB

Ahmadinejad Harap AS Ubah Kebijakan Luar Negeri

  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyambut Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad (kiri) saat menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) V di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11).     (Antara/Nyoman Budhiana)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyambut Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad (kiri) saat menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) V di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA, BALI -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berharap Amerika Serikat dapat mengubah kebijakan luar negerinya setelah Barack Obama kembali terpilih menjadi presiden negara tersebut.

"Kami harap hal yang paling penting dalam kelanjutan pemerintahan Obama adalah perubahan sikap AS dan kebijakan luar negerinya," kata Ahmadinejad saat jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Menurut dia, siapapun pemimpin negara Paman Sam yang terpilih harus mengerti bahwa kebijakan campur tangan kepada negara lain harus direformasi.

"Seharusnya campur tangan itu bisa diubah menjadi persahabatan dan rasa saling menghargai kepada seluruh negara," kata Ahmadinejad yang telah menghadiri Forum Demokrasi Bali (BDF).

Selain itu, Iran berharap AS dapat meninjau kembali keberadaan beberapa basis pertahanan militernya di sejumlah negara.

"Jika mereka mengubah arah strategi mereka, maka masyarakat Iran dan negara lain tentu akan saling membantu bersama AS menciptakan dunia yang lebih baik," jelas Presiden.

Dalam forum demokrasi tersebut, Ahmadinejad memaparkan pemberlakuan demokrasi di Iran dan menekankan keadilan serta kesetaraan internasional bisa dicapai dengan kerjasama antar negara.

"BDF kelima diselenggarakan pada saat yang tepat ketika seluruh negara menyaksikan perkembangan dan isu besar di dunia yang hanya bisa diselesaikan melalui dialog, sikap saling memahami dan saling membantu," kata Presiden.

Forum tersebut dilaksanakan sejak 8 hingga 9 November 2012 dan membahas nilai demokrasi bagi penciptaan perdamaian dan keamanan, pertumbuhan ekonomi serta penegakan HAM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement