Kamis 13 Dec 2012 08:48 WIB

Warga Kashmir Ketakutan Sinar Kosmik dari Mars

Demo warga Kashmir menentang India
Foto: AP
Demo warga Kashmir menentang India

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pemerintah Kashmir yang dikuasai India turun-tangan guna membantah desas-desus bahwa sinar kosmik dari Mars akan memasuki Bumi dan meledakkan semua telepon genggam, kata beberapa pejabat, Rabu (12/12).

Desas-desus tersebut berpangkal dari lembaga internasional dan menyebar pada Selasa malam sehingga menciptakan kepanikan di kalangan warga di wilayah itu. Kondisi tersebut memaksa pemerintah untuk tampil dengan mengeluarkan seruan dan imbauan.

"Jangan panik. Itu cuma desas-desus. Ada laporan bahwa orang di seluruh dunia menerima pesan palsu yang dikatakan berasal dari NASA dan BBC bahwa sinar kosmik akan memasuki Bumi dari Mars dan telah meminta orang mematikan telepon genggam mereka pada malam hari dan tidak menyimpannya di dalam satu serta menjauhkan alat tersebut saat orang tidur," kata pemerintah Kashmir-India.

"Sudah dijelaskan bahwa baik BBC maupun NASA tidak mengeluarkan laporan semacam itu yang berkaitan dengan sinar kosmik. Dan itu hanya desas-desus," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa malam oleh kantor Komisaris Divisi di Srinagar, Ibu Kota musim panas di Kashmir yang dikuasai India.

Penjelasan tersebut dikirim setelah pesan daring di laman jejaring sosial Facebook dan pengumuman melalui pengeras suara tentang "sinar kosmik yang memasuki Bumi dan akan meledakkan telepon genggam" beredar di wilayah itu, kata Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis pagi.

"Kami harus mengeluarkan pernyataan setelah kantor kami menerima sejumlah telepon dari hampir semua kabupaten yang berusaha meminta keterangan," kata Aamir Ali, pejabat di kantor penanganan bencana wilayah tersebut di Srinagar.

"Penelepon memberitahu kami bahwa pengumuman misterius beredar mengenai sinar kosmik yang akan memasuki Bumi melalui pengeras suara di berbagai desa. Kami menyadari situasi sangat memprihatinkan dan mengeluarkan pernyataan," katanya.

Orang yang dilanda panik mengeluarkan seruan ke kantor media pada Rabu untuk meminta penjelasan mengenai kebenaran desas-desus itu.

Para pejabat juga menghubungi direktur media resmi Radio Kashmir untuk memberitahu orang agar tidak percaya pada desas-desus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement