Kamis 10 Jan 2013 18:58 WIB

Salju Ancam Warga Timur Tengah

Rep: Nur Aini/ Red: Didi Purwadi
Warga Palestina bermain salju di wilayah perbatasan Qalandia di antara Jerusalem dan Tepi Barat, Ramallah, Kamis (10/1).
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina bermain salju di wilayah perbatasan Qalandia di antara Jerusalem dan Tepi Barat, Ramallah, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Badai abnormal mengancam warga Timur Tengah dengan hujan, salju, dan hujan es. Sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas di kamp pengungsi Suriah.

Dua wanita lainnya ditemukan tewas di Tepi Barat pada Rabu (9/1) waktu setempat setelah mobil mereka hanyut karena banjir. Sementara itu, pria berusia 30 tahunan membeku sampai mati di Taalabaya di Provinsi Bekaa, Lebanon, setelah ia tertidur dalam keadaan mabuk di mobilnya.

Salju melanda kota Suriah. Hal itu menambah penderitaan rakyat Suriah yang tengah dilanda konflik internal. Mereka kekurangan bahan bakar dan listrik.

Di Yerusalem, sekolah ditutup pada tengah hari menyusul adanya angin kencang, hujan es, dan hujan deras melanda kota. Temperatur kota hanya sedikit di atas titik beku. Massa udara kutub bergerak turun dari Rusia mengirimkan suhu dingin hingga selatan Kairo.

Angin dan banjir bandang dilaporkan telah menyebabkan kerusakan infrastruktur di seluruh wilayah Palestina.

"Infrastruktur Palestina rusak dan mereka tidak mampu menghadapi cuaca seperti ini, " kata Kepala Bantuan Medis Kota Utara Nablus, Ghassan Hamdan, seperti dikutip Al-Arabiya, Kamis (10/1).

Hujan deras yang terjadi sejak Ahad lalu membuat banjir dimana-mana. Transportasi kacau. Evakuasi pun terpaksa dilakukan melalui helikopter.

Pejabat setempat memperingatkan suhu di bawah normal mengancam Yordania. Suhu tersebut diperkirakan akan mengubah air menjadi es.

Polisi Yordania pun memperingatkan kecelakaan lalu lintas bisa terjadi. Kondisi berbahaya telah menyebabkan 700 kecelakaan lalu lintas dalam 48 jam. Badai pekan ini disebut badai 'Olga' terburuk dalam sepuluh tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement