Kamis 17 Jan 2013 10:43 WIB

Obama Desak Kongres Setujui Larangan Kepemilikan Senjata

Presiden Barack Obama terharu saat menyampaikan pidato duka cita di Gedung Putih, Washington, atas penembakan di sekolah dasar di Connecticut, AS, Jumat (14/12) waktu setempat.
Foto: AP
Presiden Barack Obama terharu saat menyampaikan pidato duka cita di Gedung Putih, Washington, atas penembakan di sekolah dasar di Connecticut, AS, Jumat (14/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, meluncurkan desakan terkeras dalam sejarah Amerika Serikat soal pengawasan senjata api. Desakan dikeluarkan dalam upayanya menghindarkan kemungkinan munculnya kembali kasus penembakan massal seperti yang terjadi di sekolah dasar Newtown.

Obama mendesak Kongres agar menyetujui larangan tentang kepemilikan senjata penyerbu serta menyetujui kewajiban diadakannya pemeriksaan latar belakang bagi semua pembeli senjata api.

Dengan menggelar rencana berskala luas untuk tingkat eksekutif maupun legislatif dalam upaya mengatasi kekerasan senjata api, Obama memunculkan benturan keras dengan kelompok pelobi hak milik senjata api yang sangat berpengaruh di AS beserta para pendukung mereka di Kongres.

Obama akan melawan apa yang mereka lihat sebagai pelanggaran terhadap hak-hak kepemilikan senjata api yang dilindungi oleh undang-undang.

Obama menyampaikan agendanya itu dalam sebuah acara di Gedung Putih di depan hadirin. Itu termasuk keluarga beberapa dari 20 murid sekolah dasar serta enam orang dewasa yang tewas ditembak oleh seorang pria pada 14 Desember di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut.

"Kita sudah tidak bisa lagi menunda-nunda lebih lama. Kongres harus segera bertindak," kata Obama sambil menjanjikan bahwa ia akan menggunakan segala wewenangnya untuk merealisasikan usul-usul yang diajukannya kepada Kongres.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement