Selasa 19 Feb 2013 06:36 WIB

Iran Cekal Patung Buddha

PATUNG BUDHA. Arca-arca Budha tertutup abu vulkanik di kawasan sentra perajin patung Gulon, Salam, Magelang, Senin (8/11).
Foto: Antara Foto
PATUNG BUDHA. Arca-arca Budha tertutup abu vulkanik di kawasan sentra perajin patung Gulon, Salam, Magelang, Senin (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, -- Pemerintah Iran kembali mengeluarkan peraturan untuk melindungi budaya mereka dari invasi asing. Kali ini Iran melarang peredaran patung Buddha.

"Patung Buddha telah dicap sebagai simbol dari 'invasi budaya'," ungkap seprang pejabat untuk perlindungan warisan budaya Iran, Saeed Jaberi Ansari kepada Arman Daily, seperti dikutip dari al-arabiya, Selasa (19/2).

Saeed mengatakan, pemerintah akan terus melakukan "pembersihan" dan tidak akan mengizinkan satu keyakinan tertentu tergambar melalui barang-barang tertentu seperti patung. Ia juga tidak mengatakan berapa banyak patung Buddha yang telah disita.

Sejumlah warga Iran banyak yang membeli patung Buddha untuk dipajang di rumah dan mobil mereka. Sebagian besar patung-patung itu didapat dari zona perdagangan bebas di Teluk.

Namun peraturan ini telah menimbulkan kritik dan sejumlah kalangan memperkirakan larangan ini akan gagal.

"Seni bukanlah area yang dapat diintervensi oleh rezim," kata Dr Alireza Nourizadeh, Direktur Pusat Studi Arab dan Iran di London.

"Tidak ada hubungannya dengan tidak mengizinkan patung atau karya seni--seperti di beberapa negara Islam lain. Iran memang memiliki film dan festival teater, tapi hal ini bisa disebut sebagai "pemangkasan terhadap seni"," lanjut Nourizadeh.

Pada Februari lalu, sebuah lembaga pemerintah Iran juga melarang masuknya karakter simpsons dan Barbie serta sejumlah mainan lainnya. The Simpsons dilarang karena dianggap sebagai bentuk promosi budaya barat.

Namun anehnya, jika Barbie dan The Simpsons dilarang, Iran mengizinkan Superman dan Spiderman. Alasannya karena karakter-karakter itu membantu orang yang tertindas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement