Jumat 05 Apr 2013 12:24 WIB

Disney di Ambang Kebangkrutan

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Walt Disney.
Foto: thewaltdisneycompany.com
Walt Disney.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Perusahaan animasi dan hiburan Walt Disney mulai melakukan langkah efisiensi dengan menutup studio serta menghapus bagian produk konsumennya. Upaya ini dilakukan Disney setelah mengakuisisi studio LucasArts agar lebih fokus dalam penggarapan merek Star Wars.

Setelah pengambilalihan perusahaan yang dimiliki sutradara George Lucas, Disney mulai melakukan efisiensi stafnya. Dimulai dari pemecatan terhadap 200 orang di bagian video game Disney Interactive tahun lalu. Kemudian, anak perusahaan ini beralih fokus pada permainan online dan mobile. Tak lama setelah itu, mereka kembali memecat 100 stafnya lagi.

Saat Reuters berusaha mengonfirmasi informasi penutupan studio LucasArts, juru bicara Disney tidak bersedia berkomentar. Dari sumber tepercaya, sejak Rabu (3/4) terlihat kesibukan memindahkan beberapa barang di studio yang berpusat di Burbank, California, Amerika Serikat.

Studio tersebut, menurut sumber Reuters, akan dialihkan sebagai unit pemasaran dan home video. “Semuanya dilakukan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan pengurangan biaya operasional,” ujar sang sumber yang tak mau disebut namanya, Jumat (5/4). Perusahaan yang didirikan Walt Disney pada 1934 ini pernah meraup pendapatan tahunan sekitar 35 miliar dolar AS.

Disney terkenal sebagai produsen dan inovator dalam bidang animasi serta desain taman bermain. Berbagai karakter terkenal dunia tercipta di studio Disney. Sayangnya, masa keemasan itu segera berlalu. Lantaran semenjak setahun lalu kurva operasional Disney menurun. Bahkan, mereka memindahkan kembali pusat studio mereka dari kawasan elite New York kembali ke asalnya, Burbank. Hal itu dilakukan untuk merestrukturisasi unit produk pelanggannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement