Senin 06 May 2013 19:43 WIB

PBB: Oposisi Suriah Gunakan Gas Sarin

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Anggota Komisi Independen Penyelidikan PBB atas senjata kimia Suriah, Carla Del Ponte.
Foto: Reuters/Denis Balibouse
Anggota Komisi Independen Penyelidikan PBB atas senjata kimia Suriah, Carla Del Ponte.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Investigator PBB mengatakan pihaknya telah menemukan testimoni korban dan staf medis yang menunjukkan militan menggunakan gas sarin. Senjata kimia itu diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal dalam resolusi PBB 687.

Komisi Independen Penyelidikan PBB tidak menemukan bukti pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia terhadap militan. "Penyelidik kami telah pergi ke negara-negara tetangga, mewawancarai korban, dokter, dan rumah sakit lapangan, dan menurut laporan mereka ada kecurigaan kuat dari penggunaan gas sarin," ujar anggota komisi, Carla Del Ponte, dilansir PressTV.

Dia mengatakan gas tersebut digunakan oposisi, bukan otoritas pemerintah. Pemerintah Suriah dan militan saling menuduh penggunaan senajat kimia tiga kali. Penggunaan tersebut yakni di Aleppo dan Damaskus pada Maret lalu serta di Homs pada Desember 2012.

Pada 17 Desember, Duta besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari mengatakan militan yang disponsori asing bisa menggunakan senjata kimia. Damaskus dinilai benar-benar mengkhawatirkan setelah ada penggunaan senjata kimia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement