Kamis 06 Jun 2013 07:31 WIB

Jelang Pemilu, Iran Lumpuhkan Jaringan Internet?

Bendera Iran  (ilustrasi)
Foto: politico.ie
Bendera Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Empat tahun lalu ketika hasil pemilu diumumkan di Iran, dunia media sosial menjadi populer. Rekaman video ponsel dikirim ke luar negara itu. Reformis Gerakan Hijau menyatakan ketidakpuasan mereka atas apa yang dinilai sebagai kemenangan hasil penipuan oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Sejak itu, boleh dibilang, tidak ada aktivitas media sosial. Seperti dilansir VOA, analis Geneive Abdo pada Stimson Center di Washington mengingatkan jangan harap hal itu akan berubah.

Abdo mengatakan, "Gerakan Hijau secara umum telah dibungkam dan orang tidak tertarik untuk melancarkan aksi protes lagi." 

Menurut Abdo, alasannya adalah rezim yang agresif, seperti rezim lain di dunia, menindak keras blogger-blogger yang  tidak disukai.

Ia menambahkan, "Mereka menggunakan teknologi sangat canggih untuk menyaring internet dan mencegat email. Dengan cara itu mereka menangkap banyak orang, karena mereka bisa dengan sangat mudah mengidentifikasi penulisnya."

Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, Internet di Iran begitu lambat sehingga satu surat kabar menyebut "Internet dalam keadaan koma." Hal itu menyebabkan banyak rakyat Iran – termasuk para kandidat presiden - bergantung pada media pemerintah. Namun bahkan di media itu, pihak berwenang tidak takut untuk campur tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement