Jumat 02 Aug 2013 06:40 WIB

Milisi Sahwa Penentang Alqaidah Tewas Ditembak

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan-serangan, Kamis (1/8) waktu setempat, menewaskan delapan aparat keamanan Irak. Sementara, empat pembom bunuh diri ditembak mati ketika berusaha menyerang polisi.

Dalam serangan paling mematikan, orang-orang bersenjata membunuh empat prajurit dan melukai tiga lain ketika mereka dalam perjalanan untuk bergabung dengan satuan mereka di Tikrit di sebelah utara Baghdad.

Orang-orang bersenjata juga membunuh seorang petugas penjara di provinsi Nineveh di sebelah utara Irak. Pemboman juga menewaskan seorang polisi.

Sementara, empat penyerang bom bunuh diri berusaha menyusup ke markas kepolisian federal di Mosul, ibu kota Nineveh, Kamis. Namun, mereka berhasil dibunuh oleh pasukan keamanan.

Dalam insiden lain, orang-orang bersenjata membunuh seorang anggota milisi Sahwa penentang Alqaidah dan saudaranya di Samarra. Dua warga sipil tewas dan lima lain cedera dalam pemboman di dekat Baquba.

Milisi Sahwa terbentuk dari orang-orang suku Sunni Arab yang berpihak pada militer AS. Mereka memerangi Alqaida sejak akhir 2006. Tindakan mereka itu telah mengubah peta perang di Irak.

Anggota Sahwa dianggap sebagai pengkhianat dan mereka sering menjadi sasaran serangan. Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari 1.000 orang.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement