Ahad 16 Feb 2014 07:24 WIB

Prajurit NATO Tewas di Afghanistan

Pasukan Nato (ilustrasi)
Foto: truedemocracyparty.net
Pasukan Nato (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang prajurit asing tewas dalam ledakan di Afghanistan pada Sabtu (15/2), demikian konfirmasi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Seorang anggota dinas Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas setelah serangan satu peledak rakitan di Afghanistan Selatan hari ini," kata ISAF, yang dipimpin NATO, di dalam satu pernyataan pada Sabtu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad (16/2) pagi.

Korban jiwa tersebut telah membuat jadi 15 jumlah prajurit NATO yang kehilangan nyawa mereka di Afghanistan sepanjang tahun ini. Dua prajurit anggota ISAF pada Rabu (12/2) tewas, ketika dua orang yang mengenakan seragam Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan menembak mereka di Afghanistan Timur, kata pasukan NATO dalam satu pernyataan.

"ISAF dan para pejabat Afghanistan sedang meneliti kejadian itu untuk memastikan apa yang terjadi," seorang pejabat Pentagon yang tak ingin disebutkan namanya, di Washington.

Peristiwa tersebut terjadi di Provinsi Kapisa, sebelah utara Ibu Kota Afghanistan, Kabul, kata gubernur provinsi itu Mehrabudin Safi, namun ia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mennyatakan gerilyawan bertanggung-jawab atas aksi tersebut. Namun para pejabat ISAF mengatakan sebagian besar serangan orang dalam berasal dari dendam pribadi dan kesalah-pahaman budaya dibandingkan dengan perbuatan Taliban.

Jumlah serangan seperti itu merosot tajam pada 2013, tapi ancaman masih ada karena tentara asing yang bekerjasama dengan pasukan Afghanistan secara teratur diawasi oleh apa yang disebut pasukan "malaikat pengawas" --yang memberikan perlindungan.

Tentara dan polisi Afghanistan bertanggung-jawab untuk memerangi Taliban setelah sebanyak 55.000 prajurit tempur NATO meninggalkan negara itu pada akhir 2014 --13 tahun setelah serbuan pimpinan AS yang menjatuhkan rezim Taliban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement