Kamis 31 Jul 2014 12:30 WIB

Obama: Ketegangan di Ukraina-Rusia tak Mengarah Pada Perang Dingin Baru

Rep: c78/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Barack Obama.
Foto: AP Photo
Presiden Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, eskalasi sanksi ekonomi AS terhadap Rusia atas agresi mereka ke Ukraina bukan menjadi penanda mulainya Perang Dingin baru dengan negara tersebut.

Sanksi eskalasi merupakan tanggapan sangat serius yang ditunjukkan Barat atas sikap Rusia yang terus mendukung perjuangan separatisme di timur Ukraina, serta penembakan pesawat Malaysia Airlines pada 17 Juli lalu.

"Ini bukan Perang Dingin baru," kata Obama di Gedung Putih, sebagaimana dikutip Reuters.

Sanksi tersebut, lanjut Obama, akan berdampak besar bagi ekonomi Rusia untuk memaksa negara itu menghentikan bantuan bagi separatis. Sebelumnya, Amerika dan Uni Eropa, dalam aksi terkoordinasi yang hati-hati, mengumumkan sanksi baru untuk Rusia dalam bidang perbankan, energi dan pertahanan.

Sampai saat ini, Eropa telah melakukan tindakan yang lebih keras dam merupakan tanda pudarnya kesabaran Eropa atas tindakan dan kebijakan Presiden Vladimir Putin yang menuntut dan memenangkan persetujuan parlemen negaranya untuk menginvasi Ukraina.

Pejabat senior AS menyerukan peringatan tentang pembangunan pasukan Rusia dan pemasokan persenjataan berat untuk separatis di perbatasan Ukraina timur. Sikap tersebut merupakan pertanda, bahwa sanksi tidak memaksa Putin untuk mundur meskipun sanksi menyebabkan kerusakan untuk ekonomi Rusia.

Menurut Departemen Keuangan AS, target baru sanksi eskalasi meliputi VTB, Bank of Moscow, Bank Pertanian Rusia, dan United Shipbuilding Corp. Sanksi baru mencegah ekspor barang dan teknologi ke sektor energi Rusia.

Sanksi terhadap tiga bank itu berupa larangan kepada warga negara AS atau perusahaannya untuk memberikan pinjaman lebih dari 90 hari.

Lima dari enam bank milik negara Rusia saat ini berada dalam sanksi AS. United Shipbuilding Corp yang juga menjadi target merupakan perusahaan pelayaran yang bermarkas di Petersburg. Departemen Perdagangan menyebut United Shipbuilding Corp sebagai perusahaan teknologi pertahanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement