Rabu 06 Aug 2014 14:14 WIB

Arkeolog Temukan Makam Raja Cina Berusia 2 Ribu Tahun

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan
makam kuno (ilustrasi)
Foto: antara
makam kuno (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JIANGSU-- Baru-baru ini, sebuah paper dalam jurnal Arkeologi Cina, menjelaskan secara detail mengenai penemuan makam di Xuyi, Provinsi Jiangsu, Cina, yang diyakini berusia lebih dari 2.000 tahun. Kabarnya makam tersebut dibangun untuk menghormati seorang raja bernama Liu Fei.

Melansir Softpedia, (6/8), arkeolog yang berkesempatan mempelajarinya mengatakan, Liu Fei meninggal pada 128 SM. Catatan sejarah menunjukkan, saat hidup, raja itu merupakan penguasa kerajaan Jiangdu. Selama kurang lebih 26 tahun, ia memimpin kerajaan tersebut, sebelum meninggal.

Dalam jurnal Arkeologi Cina, dijelaskan diperlukan waktu beberapa tahun untuk menggali makam. Para arkeolog mulai menggali pada 2009, dan selesai pada 2011. Masyarakat di sana mengatakan, pemakaman terdiri dari tiga makam utama, 11 orang petugas, serta empat lubang.

Dua di antaranya dibuat untuk rumah kuda dan kereta. Kemudian dua lubang lainnya, dijadikan jebakan, namun tetap bagian dari makam. Para arkeolog sempat tersandung pada beberapa bagian kereta yang sudah tua.

"Bagian kayu dan pernis pada kereta, semua indah dihiasi serta terpelihara dengan baik," ujar salah satu peneliti.

Menariknya, terdapat pula tembok yang berfungsi untuk melindungi makam agar tetap aman. Tembok itu diprediksi berukuran sekitar 1.608 kaki atau 490 meter. Para peneliti menjelaskan, dilihat dari banyak artefak, dapat disimpulkan, raja Liu Fei pasti hidup agak mewah.

Hal ini dikarenakan, ada artefak berbentuk alat musik, perhiasan, juga 100 ribu koin kuno. Bahkan kapal khusus makanan dan anggur. Sayangnya, tubuh raja belum ditemukan. Sehingga beberapa arkeolog menduga, mayat raja dikeluarkan dari dalam peti bertahun-tahun lalu, saat terjadi penjarahan makam.

"Dekat peti mati, banyak potongan batu giok dan fragmen. Awalnya bagian dari jenis giok pemakaman ditemukan," ujar arkeolog.

Saat ini, para arkeolog belum bisa memastikan, keberadaan mayat raja Liu Fei. Hanya saja mereka menemukan peti mati yang agak mewah, diperkirakan, peti itu khusus orang berstatus tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement