Jumat 08 Aug 2014 13:12 WIB

Ilmuwan Temukan Kerangka ‘Noah’ di Bawah Tanah

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Bilal Ramadhan
Kerangka manusia (ilustrasi)
Foto: AP
Kerangka manusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA-- Para ilmuwan Museum Penn di Philadelphia menemukan kerangka fosil manusia generasi ke-10 Nabi Adam. Kerangka dari 6.500 tahun lalu berjuluk ‘Noah’ ini tersimpan di ruang bawah tanah Museum Penn.

‘Noah’ tersimpan di dalam kotak sejatinya sudah pernah digali di Irak tahun 1929. Arkeolog Inggris Sir Leonard Woolley pertama kali menemukannya di Irak Selatan tahun 1929-1930 dalam penggalian bersama Museum Penn dan Museum British. Kerangka Noah dikubur bersama dengan 48 badan lainnya sedalam 60 meter di bawah tanah.

Woolley menuangkan lilin di atas kerangka Noah untuk mengawetkan dan menjaga tulang-tulang tetap utuh untuk kemudian dikirim ke London lalu ke Philadelphia. Tapi catatan mengenai kerangka itu hilang dan kerangka disimpan jauh diruang bawah tanah.

Selama itu, tidak ada lagi yang menemukannya. Hingga akhirnya Dr William Hafford menemukan dokumen dalam proyek mendigitalkan catatan penggalian Woolley, “Ur Kasdim: A Vision Virtual Of Woolley Dig”.

Dokumen tersebut menyebutkan penggalian dibagi antara dua museum. Namun Hafford melihat dua kerangka penggalian sudah dikirim kembali ke Museum Penn tapi terdaftar sebagai ‘belum ditemukan’. Hafford kemudian meminta antropolog fisik dan kurator Janet Monge untuk melihat kerangka tua berbalur lilin dan terbungkus dalam peti.

 

“Saya tahu kami memiliki sebuah peti dengan tubuh seperti itu,” kata Hafford yang dilansir Mashable, Jumat (8/8).

Mereka masuk ke ruang bawah tanah, membuka kotak kayu dan menemukan kerangka itu cocok dengan catatan digital Woolley. "Apa yang kami lakukan memberikan orang ini sejarahnya kembali,” ujar Hafford.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement