Kamis 18 Sep 2014 11:16 WIB

Nasib Keutuhan Inggris di Tangan Pemilih Galau

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
  Petugas melakukan persiapan di lokasi pusat penghitungan suara referendum kemerdekaan Skotlandia di Royal Highland Centre, Edinburgh, Skotlandia, Rabu (17/9).   (AP/Matt Dunham)
Petugas melakukan persiapan di lokasi pusat penghitungan suara referendum kemerdekaan Skotlandia di Royal Highland Centre, Edinburgh, Skotlandia, Rabu (17/9). (AP/Matt Dunham)

REPUBLIKA.CO.ID,GLASGOW--Nasib Inggris bertumpu pada ratusan ribu pemilih yang masih bimbang di Skotlandia. Sementara jajak pendapat untuk referendum kemerdekaan semakin mendekati waktunya.

Dalam beberapa hari terakhir, kampanye intens yang dilakukan kedua pihak memohon rakyat Skotlandia untuk menentukan sejarah. Pemungutan suara nantinya tak hanya memisahkan keluarga, teman dan kekasih, tapi juga membagi aliran listrik negara.

Mulai dari pulau-pulau terpencil di Samudera Atlantik Skotlandia hingga perkebunan besar di Glasgow, akan memilih 'ya' atau 'tidak' untuk pertanyaan, "Haruskan Skotlandia menjadi negara merdeka?"

Lima lembaga survei telah melakukan jajak pendapat mengenai hal ini. Hasilnya 48 persen mendukung kemerdekaan, sementara 52 lainnya memilih tetap bergabung dengan persekutuan.

Jajak pendapat lembaga Ipsos MORI malah menunjukkan angka lebih. Yakni 49 persen menyatakan 'ya', dan 51 lainnya tidak. Sebaliknya jajak pendapat yang dilakukan Survation menunjukkan, hanya 47 persen yang menjawab 'ya', 53 lainnya memilih tetap bersama.

Survei juga menunjukkan sebanyak 600 ribu pemilih masih ragu-ragu. Pemungutan suara akan digelar Kamis (18/9) pada pukul 06.00 waktu setempat.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement