Kamis 18 Sep 2014 13:13 WIB

Universitas Oxford Uji Coba Vaksin Ebola

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Universitas Oxford
Foto: blogspot.com
Universitas Oxford

REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD -- Seorang sukarelawan Inggris menjadi orang pertama yang akan mendapatkan vaksin baru virus Ebola. Vaksin ini tengah diuji coba di Universitas Oxford.

Uji coba dimulai pada Rabu. Inggris juga telah menyatakan akan meningkatkan bantuannya ke Sierra Leone dengan menyediakan 700 tempat tidur selama beberapa bulan.

Sukarelawan tersebut merupakan salah satu dari 60 orang lainnya yang akan mendapatkan uji coba obat Ebola di Universitas Oxford. Para peneliti berharap vaksin tersebut dapat memicu sistem imune untuk memproduksi antibodi yang cukup guna melawan penyakit ini.

"Tragedi di Afrika membutuhkan respon cepat," kata profesor Adrian Hill yang memimpin tim peneliti di Oxford. "Kami, dan semua mitra kami dalam proyek ini, optimis vaksin ini dapat melawan Ebola," tambahnya.

Sementara itu, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris GlaxoSmithKline dan Institut Kesehatan Nasional AS berhasil diuji coba pada monyet. Institute Jenner di Oxford pun telah menggelontorkan dana sebesar 4.6 juta dolar AS untuk uji coba ini, sehingga GlaxoSmithKline dapat memproduksi 10 ribu dosis vaksin selama uji coba.

WHO mengatakan vaksin tersebut dapat tersedia mulai November jika terbukti aman. Meskipun begitu, para peneliti lebih berhati-hati dan menyebutkan akan tersedia pada akhir tahun.

Pada pekan ini, Presiden AS Barack Obama juga mendesak agar dunia internasional segera bertindak menghentikan epidemik ini.

sumber : Aljazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement