Selasa 07 Oct 2014 09:27 WIB

Eropa Kirim 'Drone' untuk Pastikan Gencatan Senjata Ukraina

Drone atau pesawat tanpa awak
Drone atau pesawat tanpa awak

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pesawat tak berawak (drone) Eropa pertama Senin mendarat di Ukraina dan seorang utusan tinggi Amerika Serikat mengunjungi Kiev dalam upaya mendesak dan mendukung gencatan senjata yang remuk dengan pejuang pro-Rusia.

Ukraina juga mengumumkan kedatangan pasokan musim dingin dari Jerman untuk kota-kota yang hancur karena hampir enam bulan perang yang telah menewaskan hampir 3.300 orang di seluruh timur separatis.

Sementara itu Barat mendukung Ukraina dalam sebulan menjadikan gencatan senjata yang telah berbuat banyak untuk mengatasi krisis terburuk Eropa dalam beberapa dekade itu, dan masih mengancam untuk memecah negara mantan Soviet itu berpisah.

Ratusan gerilyawan - didukung oleh tank-tank dan sistem rudal - telah memperketat jerat di sekitar bandara dekat kota kubu mereka Donetsk yang ditangkap. adalah sangat penting untuk upaya kemerdekaan mereka.

Kremlin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pertemuan keamanan tingkat tinggi bahwa gencatan senjata telah menjadi "sangat rapuh".

Militer Ukraina mengatakan seorang tentara tewas dan 13 luka-luka dalam hari terakhir pertempuran.

Kiev telah melaporkan kematian 81 tentara pemerintah dan warga sipil sejak kedua pihak menandatangani rencana perdamaian yang didukung Moskow pada 5 September.

Para pemberontak tidak mengungkapkan kerugian mereka dan klaim korban berat Ukraina dalam barisan mereka tidak mungkin untuk dikonfirmasi.

Dua yang pertama kendaraan udara tak bersenjata Austria udara yang dibersihkan pabean Ukraina akan menjadi bagian dari kontingen empat drone yang digunakan oleh pemantau Eropa sepanjang perbatasan Rusia dan di zona perang.

NATO percaya bahwa Rusia telah menarik sejumlah "signifikan" pasukan khususnya yang diduga menyelinap ke timur Ukraina untuk membantu pemberontak.

Meskipun Moskow membantah keterlibatannya, tetapi ribuan pasukan Kremlin masih dikerahkan di sepanjang perbatasan Ukraina timur.

Drone akan dioperasikan oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), sebuah kelompok keamanan era Perang Dingin yang mendukung kesepakatan perdamaian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement