Jumat 07 Nov 2014 17:44 WIB

Imigran Poligami Tak Boleh Masuk Kanada. Ada Apa?

Rep: C16/ Red: Erdy Nasrul
Keluarga poligami
Foto: Ilustrasi
Keluarga poligami

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Menteri Imigrasi Kanada Chris Alexander telah mengumumkan rencana larangan masuk bagi para imigran yang berpoligami. Alexander menganggap poligami merupakan salah satu praktek budaya barbar.

Menurut Alexander, kebijakan ini dibuat sebagai kecaman atas pembunuhan dengan alasan kehormatan atau di barat sering disebut 'Honour Killing' yang kerap melibatkan keluarga imigran Timur tengah dan Asia Selatan selama dekade terakhir. 

" Kami memperkuat undang-undang untuk melindungi warga Kanada dan para pendatang baru dari praktek-praktek budaya barbar" kata Alexander seperti yang dilansir di Arab News, Jum'at (7/11).

Ia melanjutkan Pemerintah Kanada tidak akan mentoleransi tradisi-tradisi yang dapat menghilangkan hak-hak asasi warga Kanada.

Kebijakan ini sekaligus melarang tindakan kawin paksa. Undang-undang mengatur seseorang baru diperbolehkan menikah pada usia 16 tahun. Langkah ini juga diatur untuk membatasi kemungkinan terjadinya pembunuhan atas dasar

kehormatan dalam pasangan suami-istri.

Honor Killings pada dasarnya dilakukan untuk melindungi kehormatan keluarga dari hubungan beda kasta atau beda agama.

Pada bulan Mei, sebuah pengadilan di Kanada menjatuhkan hukuman kepada ibu dan paman dari seorang wanita Kanada yang diduga dibunuh di luar negeri. Wanita tersebut diduga dibunuh karena pernikahan rahasianya dengan seorang pengemudi becak miskin. Kedua ibu dan paman tersebut diserahkan ke Pemerintah India untuk menghadapi tuntutan atas pembunuhan dan konspirasi pembunuhan dalam kasus 14 tahun.

Dalam kasus lain pada 2010, ayah dan anak lelakinya asal Pakistan mengaku bersalah atas pembunuhan anak perempuannya yang berusia 16 tahun. Gadis

tersebut dibunuh karena tidak mematuhi perintah ayahnya termasuk menolak untuk memakai jilbab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement