Sabtu 22 Nov 2014 12:52 WIB

Insiden Gereja Zimbabwe karena Panik

Rep: C73/ Red: Julkifli Marbun
Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.metro.co.uk
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KWEKWE -- Setidaknya 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, saat ribuan orang yang tengah berusaha meninggalkan layanan keagamaan di sebuah stadion di Zimbabwe tiba-tiba kepanikan.

Seperti dilansir dari PressTV, Sabtu (22/11), polisi Zimbabwe mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat dini hari. Saat itu, sekitar 15.000 orang yang berkerumun di sebuah stadion di pusat kota Kwekwe. Mereka tengah berusaha untuk keluar, melalui satu-satunya pintu keluar terbuka. Layanan keagamaan ini diselenggarakan oleh pengkhotbah populer, Walter Magaya.

"Karena tekanan, beberapa orang jatuh yang mengakibatkan kematian dan luka-luka," kata juru bicara polisi setempat, Shadreck Mubaiwa.

Pejabat polisi tersebut menambahkan, empat orang tewas dalam desak-desakan. Sementara tujuh lainnya, tewas setelah dipindahkan ke rumah sakit.

Menurut saksi, pasukan keamanan memblokir sebagian besar pintu keluar. Selain itu, mereka juga menembakkan gas air mata ke kerumunan besar orang, yang mencoba keluar dari stadion melalui satu-satunya pintu keluar terbuka. Hal itu terjadi pada akhir pertemuan keagamaan.

Namun demikian, pejabat kepolisian membantah menembakkan gas air mata,.

"Aku bergegas kembali ke tempat itu dan itu sangat menyedihkan, saat paling menyedihkan dalam hidup saya," kata Magaya kepada media lokal setempat usai insiden.

Gereja Magaya adalah di antara beberapa Pentakosta gereja yang berkembang, yang menarik pengikutnya dengan janji-janji mukjizat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement