Senin 24 Nov 2014 08:11 WIB

Cina Luncurkan Pemantau Polusi

Peta polusi udara yang dilansir NASA
Foto: NASA
Peta polusi udara yang dilansir NASA

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan meluncurkan pemantau polusi udara berbasis superkomputer pada Desember 2014 guna memaksimalkan penanganan polusi di negara tersebut.

Media setempat, Senin (24/11), melaporkan alat pemantau itu dirancang untuk dapat memperkirakan secara akurat kadar polusi yang akan dihadapi dalam tiga hingga tujuh hari ke depan, bahkan lebih lama dari itu. Alat pemantau polusi hasil pengembangan bersama Sugon Corp, Institut Fisika dan Atmosfer Akademi Iptek Cina, Pusat Pemantau Lingkungan Nasional Tiongok dan Universitas Tsinghua itu juga dapat melacak sumber polusi dan menganalisanya.

Tidak hanya itu, berdasar data yang dikumpulkan dan dianalisis itu, dapat dihasilkan rekomendasi untuk mengontrol dan mengatasi kabut asap menjadi lebih efektif. Cina adalah salah satu negara penyumbang polusi udara terbesar di dunia. Polusi udara yang parah itu dikarenakan asap industri batu bara yang menjadi sumber utama negara tersebut.

Dalam sebuah studi yang dilakukan Universitas Tsinghua, disebutkan bahwa polusi di Cina telah menewaskan 670.000 orang pada tahun 2012. Hasil studi menyatakan polutan kecil batu bara, terutama yang lebih kecil dari 2,5 mikrogram, merupakan penyebab kematian 670.000 warga Cina yang dipicu empat penyakit mematikan, seperti stroke, kanker paru-paru, jantung koroner, dan penyakit paru obstruktif kronik.

Padahal, pasokan energi batu bara di Cina masih akan tinggi hingga 2040, demikian dilaporkan majalah Time.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement