Rabu 26 Nov 2014 15:32 WIB

Amerika Akan Tambah Pasukan di Afghanistan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Julkifli Marbun
Pasukan AS di Afghanistan
Pasukan AS di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat berencana menambah jumlah pasukan di Afganistan hingga 2015 untuk menambal kekosongan dalam misi NATO. Jumlah pasti masih dalam pembicaraan, namun setidaknya akan ada lebih dari ratusan.

Informasi diperoleh Reuters dari tiga sumber terpercaya yang tidak disebut namanya. "Jika mereka tidak melakukan itu maka misi akan kehabisan basis," kata sumber tersebut. Menurutnya, Washington kemungkinan menambah seribu tentara ekstra.

Tambahan pasukan AS akan tinggal di Afganistan untuk melatih, memberi saran dan menemani pasukan Afganistan dalam misi baru bernama Resolute Support. Koalisi pasukan di Afganistan tidak berkomentar banyak namun sangat menerima dengan baik komitmen pasukan dalam misi baru yang dipimpin NATO ini.

"Kami percaya bahwa kami akan mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk meluncurkan misi Resolute Support pada 1 Januari 2015," kata pernyataan dari International Security Assistance Force. Menurut mereka, proses untuk mengatur pasukan dalam misi sedang dilakukan.

Meski informasi sudah jelas, Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby menyangkalnya. "Hingga kita berdiri sekarang, tidak ada perubahan dalam jumlah yaitu tetap 9.800 pasukan," kata dia.

Mei lalu, Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa pasukan AS akan dipotong hingga 9.800 orang akhir tahun ini. Jumlah pasukan akan dikurangi lagi setengahnya pada 2015 dan mencapai jumlah normal pada 2016. Dari 9.800 pasukan, 8.000 akan menjadi pasukan NATO dan sisanya melakukan operasi anti terorisme secara terpisah.

Barat meninggalkan kelebihan jumlah pasukan yang jumlahnya mencapai 130 ribu orang. Mereka akan meninggalkan Afganistan pada akhir tahun. Ini dilakukan seiring dengan berakhirnya misi setelah 13 tahun perang melawan taliban dan Al Kaidah.

Isu menambah jumlah pasukan muncul setelah Obama menandatangani rencana untuk memberi militer AS peran lebih besar dalam melawan Taliban. Dikutip Military Times, Obama menjelaskan komandan militer AS akan memiliki otoritas lebih setelah akhir misi pada Desember.

Aturan baru akan diterapkan pada jumlah pasukan yang tersisa di Afganistan. Pejabat pertahanan mengatakan, para komandan akan bisa memesan serangan udara atau serangan malam hari pada pasukan Taliban.

Para pejabat militer juga menekankan tidak ada rencana untuk mengubah jumlah pasukan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 9.800 orang. Sementara, militer dan polisi Afganistan telah menguasai lagi keseluruhan 34 ibukota provinsi.

Sekitar 4.600 anggota pasukan keamanan Afganistan tewas pada 2014, enam persen lebih banyak dari periode yang sama pada 2013. Pasukan Afganistan selalu mengeluh kekurangan sumber daya karena melawan Taliban sendirian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement