Ahad 30 Nov 2014 13:37 WIB

Taiwan Raih 5 Juta Dolar AS di Pasar Produk Halal Asia Tenggara

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Makanan halal (ilustrasi)
Foto: republika.co.id
Makanan halal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Hubungan Ekonomi Taiwan (MOEA) mengatakan delegasi industri makanan lokal Taiwan mendapat sambutan hangat dalam kunjungan mereka di Indonesia dan Vietnam. Mereka juga berhasil meraup permintaan dengan nilai hingga lima juta dolar AS.

Laman Focus Taiwan, Sabtu (29/11) melansir, 12 delegasi produsen makanan yang diajak MOEA ke Jakarta, Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 24-28 November 2014 lalu merupakan upaya Taiwan untuk meningkatkan citra sebagai 'raja produk olahan daging' setelah sebelumnya reputasi ini sempat runtuh.

Berdasarkan data MOEA, 12 delegasi itu bertemu dengan 105 pembeli potensial dari Vietnam dan 135 dari Indonesia. Selama perjalanan lima hari itu, nilai pesanan yang mereka raih mencapai 4,96 juta dolar AS. Sebanyak 12 delegasi yang diikutkan merupakan produsen produk pertanian, perikanan, makanan ringan, dan makanan olahan yang telah mendapatkan sertifikat standar makanan internasional.

Produk-produk mereka sudah disertifikasi di bawah Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), The International Organization for Standardization (ISO), dan sertifikat halal dan pengakuan dari Badan Obat dan Makanan AS serta sertifikat makanan organik dari Uni Eropa.

Berdasarkan informasi, organisasi yang disposori Pemerintah Taiwan untuk promosi perdagangan, Dewan Pengembangan Perdangan Eksternal Taiwan (TITRA), Vietnam dan Indonesia merupakan konsumen produk makanan Taiwan terbesar ke-enam dan ke-delapan. TITRA mencatat hingga Oktober 2014 ekspor makanan dari Taiwan ke Vietnam meningkat 68,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi 176 juta dolar AS. Ekspor biji-bijian dan sayuran meningkat 294 persen, sementara ekspor buah-buahan meningkat 70 persen.

Ekspor makanan ke Indonesia hingga Oktober 2014 turun 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 108 juta dolar AS. Ekspor makanan olahan dan minuman meningkat 20 persen dari tahun ke tahun dan kini mencapai 14,19 juta dolar AS.

salah satu dari 12 delegasi produsen makanan Taiwan, Jia Tien Industri Co., mengungkapkan untuk meningkatkan keamanan produk makanan di Taiwan, pemasok harus mengawasi ketat sejak manajemen bahan mentah sejak awal, proses produksi, pengepakan, dan bahkan pengiriman.

Proses ini tidak bisa dilonggarkan sedikitpun. Sebab, akan sangat sulit bagi Taiwan untuk membangun kembali citra mereka sebagai 'raja produk daging'.

Sebanyak 12 delegasi itu dihadirkan setelah Pemerintah Taiwan mengambil langkah untuk mengawasi ketat keamanan produk makanan dengan mengamandemen aturan kemananan makanan dan sanitasi awal bulan ini. Denda sekitar 64,52 juta dolar AS dikenakan kepada pelanggar yang terbukti mengakibatkan kematian atas produk yang dihasilkan menggunakan bahan ilegal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement