Ahad 21 Dec 2014 08:21 WIB

Dituduh Retas Sony, Korut Malah Tawarkan Bantu Investigasi AS

Poster film The Interview
Foto: rt
Poster film The Interview

REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG—Korea Utara menawarkan investigasi bersama atas peretasan terhadap Sony Pictures Entertainment setelah Presiden Barack Obama secara gamblang menuduh negara pimpinan Kim Jong-un itu sebagai pelakunya.

Tuduhan tersebut bermula dari sejumlah bukti puluhan ribu cuplikan foto, email, dan dokumen Sony yang bocor di situs-situs Korea Utara. Terutama setelah sebuah film bergenre komedi ”The Interview” yang ceritanya menyindir Jong-un segera beredar 25 Desember mendatang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara pun membalas pernyataan Obama bahwa itu hanya sekadar rumor. Bahkan Korut mengklaim telah menginvestigasi peretasan tersebut seprofesional kerja badan intelijen AS, CIA.

“AS semestinya berpikir akan konsekuensi serius yang ditimbulkan jika menolak bekerja sama dengan kita. Mereka telah membuat kesalahan,” ujarnya dilansir kantor berita resmi Pyongyang, KCNA, Ahad (21/12).

Juru bicara Lembaga Ketahanan Nasional AS di Gedung Putih, Mark Stroh telah menyimpulkan dari hasil penelusuran FBI bahwa serangan pada Sony memang ulah Korut.

"Korut punya sejarah panjang dalam kasus serupa. Jika mereka memang ingin bekerja sama, perbaiki saja kerusakan yang telah mereka perbuat pada Sony,” tegas Stroh.

Guru besar Dongguk University, Korsel, Koh Yu-hwan menilai, tawaran kerja sama dari Korut sebagai sebuah taktik licik untuk mendekati negara rivalnya. Medio tahun 2010 lalu, Korut juga mengajak Korsel untuk menyelidiki kasus serangn torpedo yang menewarkan 46 pelaut Korsel.

Pyongyang menampik hasil investigasi yang menyebutkan bahwa torpedo identik dengan miliknya. Justru mereka seolah-olah menawarkan diri untuk membantu menyelidiki kasus tersebut. Tentu saja, Korsel tegas menolaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement