Ahad 21 Dec 2014 20:15 WIB

Dua Polisi New York Tewas Ditembak Pria Bersenjata

Penembakan (ilustrasi)
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pria bersenjata menembak hingga tewas dua polisi New York, saat mereka duduk di dalam mobil patroli pada Sabtu (20/12), lalu menembak dirinyanya, kata New York Times.

Itu adalah kematian pertama polisi akibat penembakan di kota itu dalam tiga tahun.

Petugas polisi itu sedang berpatroli di bagian Bedford-Stuyvvesant di Brooklyn. Wakil Kepala NYPD Kim Royster mengatakan tampaknya peluru mengenai bagian atas tubuh mereka, kata New York Times.

Pria bersenjata tersebut melepaskan tembakan ke arah polisi itu dari bagian penumpang mobil patroli tersebut dan melarikan diri dari tempat kejadian di dekat stasiun kereta bawah tanah, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Pria itu lalu tewas karena luka tembak yang diakibatkannya sendiri di bagian kepalanya, kata New York Times, dengan mengutip Royster.

Juru bicara polisi tak bisa mengkonfirmasi laporan surat kabat tersebut, tapi mengatakan petugas itu telah dibawa ke Woodhull Medical Center di Brooklyn. Ia juga mengatakan kondisi kedua polisi tersebut tidak diketahui.

Juru bicara polisi mengidentifikasi penembak itu sebagai laki-laki yang berusia 28 tahun dan mengatakan ia telah dibawa ke Brooklyn Hospital Center. Satu senjata telah ditemukan, katanya.

Polisi New York telah menghadapi tekanan kuat selama beberapa pekan belakangan; protes meletus setelah dewan juri tak bersedia menuntut seorang polisi yang terlibat kematian seorang pria kulit hitam yang tak bersenjata, Eric Garner.

Belum diketahui apakah kasus tersebut memainkan peran dalam penembakan terakhir itu.

Seorang warga setempat, Mike Isaac, mengatakan kepada CNN kebanyakan penghuni daerah tersebut adalah orang Amerika Afrika dan telah tegang sejak protes atas kematian Garner merebak.

Putusan dewan juri pada Desember itu mengenai petugas yang terlibat dalam kematian Garner dilakukan setelah protes luas atas putusan dewan juri pada November untuk tidak menuntut seorang personel polisi yang menembak dan menewaskan remaja kulit hitam yang tak bersenjata di Ferguson, Missouri.

Polisi dalam kedua kasus tersebut berkulit putih dan peristiwa itu mencuatkan sorotan atas perlakuan polisi terhadap warga minoritas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement